Malam tanpa bintang tidak menyusutkan semangat untuk sang pemimpi dikala sinar lilin menerangi dan dimeriahkan paduan suara jangkrik yang bernyanyi ditengah kebisuan malam yang menunggu mentari menyambut pagi dengan semangat baru. '_'

Jumat, 15 Juni 2012

Kekuasaan itu cobaan


    Memiliki sesuatu yang besar membuat kebanyakan manusia terlena dengan hal itu. Terhipnotis dengan keindahan dunia yang hanya sementara tanpa sadar semua yang kita mikiki akan lenyap bila hari yang telah dijanjikan datang, hanya menunggu. Kekuasaan yang membuat seseorang lupa dengan diri yang sebenarnya karena sibukya mencari duniawi dan disilaukan oleh padatnya jadwal sehingga lupa dengan kewajiban yang wajib ditunaikan yaitu menghadap pada sang pencipta tidak jarang juga meninggalkannya. Ironis bukan? Seorang khalifah di dunia malah melupakan kewajiban yang utama, maka tak heran jika tugas yang kecil sering dilupakan.
    Para pemimpin negeri, pejabat-pajabat yang selalu menjadi soroton publik tak terelakkan dari masalah-masalah pemerintahan yang bahkan sering diperdebatkan di siding-sidang penting dengan ruangan yang terbilang mewah bahkan masih kurang dimata mereka dan butuh direnovasi dengan biaya yang cukup fenomenal untuk sebuah ruang rapat. Rakyat menjadi korban bahkan objek dalam kekuasaan dengan mengatakan untuk kepentingan rakyan, nyatanya bukan untuk kepentingan rakyat tapi kepentingan pribadi uang yang menjadi milik rakyat malah masuk dalam kantong pejabat-pejabat besar yang dengan bangganya sehari-hari mengendarai mobil bagus dan memakai jas-jas, sementara rakyat hanya mendapat janji-janji manis tanpa bukti yang nyata hanya merealisasikan sebagian kecil untuk rakyat dan sebagian besar untuk pribadi. Bukankah ini sudah mendara daging di negeri kita, kekuasaan disalah gunakan terlalu banyak contoh kasus yang merugikan rakyat seperti pembangunan-pembangunan yang dananya tidak jalas larinya  kemana, dana bos disekolah-sekolah malah lari ketempat lain, keadilan yang cukup miris dinegeri kita seperti kasus seorang nenek yang mencuri coklat bahkan dihukun beberapa bulan, namun bagaimana dengan para korupsi? Seseorang yang korupsi walau dalam penjara malah mendapat fasilitas yang mewah, bukankah ini sangat bertolak belakang? Apakah karena mereka seorang pejabat negara? Bukankah tugas seorang pejabat negara membantu rakyat kecil dengan mementingkan kepentingan rakyat diatas kepentingan pribadi.
    Kenyataan yang membuat negeri ini tidak akan pernah maju dalam segala hal bila perubahan itu tidak dimulai dari diri kita masing-masing. Jika seorang korupsi mendapat fasilitas mewah maka orang-orang tidak akan jerah melakukannya karena walau dalam penjara semua kebutuhan terpenuhi, dilayani dengan baik. Seseorang berbuat kriminal mungkin karena mereka tidak mendapat pekerjaan sehingga mereka tidak diberi pilihan untuk tidak melakukannya demi memenuhi lapar yang mengorogoti setiap hari karena kemiskinan yang tak sempat mereka tolak dan kurangnya kepedulian bagi kesejahteraan rakyat. Jika saja kesejahteraan itu ditingkatkan diberbagai daerah maka kehidupan nyaman itu akan tercapai. Walau semua itu jauh dari kata sempurna karena sempurna milik sang pencipta.


    Kekuasaan itu membutakan mata hati, menyibukkan diri dengan nafsu-nafsu yang mewah, meremehkan yang rendah. Kekuasaan juga membuat kita jauh dari keluarga, keluarga yang menjadi permata dalam kehidupan yang tidak dapat dibeli dengan uang, namun kenyataan itu kadang tergores oleh luka yang diberi akibat seseorang yang terlena sehingga mengganggu ketentraman yang ada. Menoreh luka dihati orang-orang yang tak sempat menjadi pemimpin yang mempunyai kekuasaan, tersakiti karena sikap, kata yang tak pernah terduga akan meluap hingga menenggelamkan bahagia dalam duka yang tak sempat dibayangkan sebelumnya, mengubah keadaan dalam sejenak hanya air mata yang dapat mengerti rasa hati. Seharusnya itu tidak terjadi karena keluarga adalah rumah bagi kita dikala kita merasa lelah dengan aktifitas dunia banyaknya masalah yang timbul maka keluarga tempat kita berkelu-kesah. Bila kepercayaan itu hilang maka kerugian yang akan ditimbulkan. 
    Bila kekuasaan itu datang pada orang-orang yang tidak bertanggung jawab maka perbedaan, kekecawaan, rasa sakit akan bermunculan dalam diri orang yang merasa dirugikan. Sadar atau tidak itu adalah sifat manusia yang tidak pernah puas dengan apa yang dimiliki, kita semua selalu ingin memiliki sesuatu yang lebih dari apa yang kita punya. Ayahku pernah berkata “ jika kelak garis tanganmu  menjadikanmu seorang pemimpin maka lakukanlah hal-hal yang menjadi kewajibanmu, dan berikan hak orang lain karena setiap perbuatan sekecil kumanpun akan mendapat pertanggungjawaban di akhirat kelak”. Nasihat yang insyallah akan aku ingat dalam menjalankan kehidupan, beliau juga pernah berkata “ aku bersyukur dulu aku tidak menjadi pejabat/ pemimpin karena Allah tahu apa yang terbaik buatku jika dulu aku menjadi pemimpin, mungkin aku akan sombong dan tidak adil karena kekuasaan itu adalah cobaan”. Sosok ayah yang mengajarkan aku arti hidup dan kejujuran yang sangat berarti buatku karena aku adalah anak baru yang belum mengerti sepenuhnya tentang kehidupan yang seakan-akan bisa  menyeretku dalam lemba nista. Saya berharap suatu saat saya bisa menjadi orang yang dapat dibanggakan khususnya oleh keluarga.
    Kekuasaan dapat mengatur hidup orang lain, mengubah seseorang menjadi tinggi derajatnya, lebih terhormat, namun juga dapat menjadi malapetaka bila amanah tersebut tak dilakukan dengan semestinya yang akan membuat hidup tidak tenang dengan akibat dari perbuatan yang terus menghantui karena semua itu akan mendapat balasan langsung di dunia atau diakhirat kelak dengan berbagai bentuk dia akan datang menguji hati-hati para pemegang kekuasaan.
   
                                                                                                                Juni 2012
                                                                                                                SERLIN
Diantara mimpi hatiku


Ketika ku bertanya pada hati
Hati memberiku jawaban yang meyakinkanku itu yang terbaik
Melepas dilema menentukan satu pilihan
Menjalani dengan bangga, hingga kutersadar akan sesuatu     
Hilang, namun apakah itu?
Tanpa sadar ku ingin keduanya
Keiginan yang ku damba tak sejalan dengan kenyataan

Menyadarinya hilang ketika kau benar-benar menjauh
Hal  yang menyiksaku dalam kecemburuan yang tak beralasan
Keiklasan yang tak benar-benar tulus
Mengajakmu bersamaku dalam bayang pilihanku
Tak rela benar-benar melepasmu
Keegoisan yang merayu pikirku, menjebakmu dalam usaha memahami inginku

Ingin kembali, batas itu menghadangku
Mengingatkan batas yang telah kupilih di depan matamu
Disaksikan kata yang kuucap kala kau     bertanya meyakinkan putusanku
Saat kuyakin ini yang terbaik, tanpamu
Hingga hati mengujiku kembali dalam bayangmu yang samar
Menjadi jelas difikirfku
Kau kembali hadir dalam relung hati

Melupakan adalah usaha yang semakin meyakinkanku
Engkau memiliki tempat dalam sejarah perjalanan hidupku
Yang telah tertulis dengan jelas dibuku harian
Mataku tak melihatmu namun hatiku melihatmu
Dalam diam dengan nama yang tak pernah kulupa, ejaan yang telah kuhafal
Tegar dengan hati yang mencoba kubohongi
Hati tahu kutak pandai berdusta, kau masih diantara hatiku
Menatap mata yang bertabur mimpi, kelak takdir menjawab apa.



                                                                                             Juni 2012
                                                                                             SERLIN





Cinta yang Membara itu Sakit


Ketika rasa cinta tumbuh bermekaran dalam hati
Semua menjadi indah
Dipenuhi suara-suara tawa, senyum yang selalu menemani keseharian
Hanya cinta yang memenuhi ruang dalam hati
Menjadi alasan untuk berbuat
Tanpa peduli orang berkata, hanya mengikuti kata hati
Usaha demi usaha untuk sekedar menyenangkan

Namun, bila hati yang terbakar api asmara menjadi tak terkendali
Berkobar hingga membakar seluruh jiwa
Diperbudak olah nafsu cinta yang liar
Perbuatan lembut menusuk hati karena kecemburuan yang berlebih
Bagai memenjarakan diri dalam peluk sang pisikopat
Memiliki wajah berbeda dalam diri yang kadang tak dapat kutebak
Bergerak dengan ruang terbatas

Iginmu yang tak terbalas dalam menentukan langkahku
Membuatku takut dalam cintamu
Cinta yang tak semestinya lagi
Terkadang lembut, namun semenit kemudian dapat menghancurkan jiwa
Pembelaan yang tak berharga dari saksi bisu tembok-tembok yang menertawakanku
Tersadar bahwa ku membutuhkan pertolongan dari jeratmu


Ketika setitik cela datang, maka rasa ingin berlari
Menjauh dari kekangan yang menyiksa batin
Sesuatu yang kau beri menjadi berlebih
Hingga tak dapat ku tampung lagi
Menjadi beban dalam usaha memahami
Hingga batas dan akhir kemampuanku


                                                                                        Juni 2012
                                                                                        SERLIN
Puisi Hatiku yang Ternoda


Puisi adalah gambaran hati sang pemiliknya
Terungkap dengan kata-kata penuh khiasan dengan makna yang mendalam
Syahdu ketika terdengar, menggelitik telinga yang rindu akan keindahan
Keindahan sang pujangga menebarkan makna yang tak berbuih
Menceritakan sebuah kisah anak manusia
Dalam waktu yang tak akan sama namun bermakna dalam lamanya dimensi waktu

Cerita yang menjadi bukti kejadiaan tanpa saksi yang pasti
Saat puisi itu ternoda
Maka makna tak lagi sama, versi yang timbul dapat beragam
Menodai kebenaran yang hakiki dalam penyesalan kata maaf
Maaf yang meluluhkan hancurnya harapan
Mengubah jalur yang telah dipilih
Mengemudi dengan lantang namun terhalang
Pupus.

Rencana besar yang terpatahkan
Kejujuran yang terlambat, mengulur waktu yang tak tepat
Saat kata menjadi diam
Pasrahkan air mata menjadi jawab
Dikeheningan kata yang ingin terungkap, namun terkunci isak tangis
Lunglai dalam fikir, roboh seketika
Semangat datang hingga benar-benar rasa sakit itu hilang dengan jejak tanya yang terobati .



                                                                                                                     Juni 2012
                                                                                                                     SERLIN

Kamis, 14 Juni 2012

Sketsa dirimu di mataku

    Seakan waktu berlalu begitu cepat membawaku mengarungi panjangnya perjalanan dalam menempuh cita-cita. Waktu silir berganti dari hari kehari, minggu menjadi bulan bahkan tahun begitu pula dengan keadaanku sekarang dan orang-orang yang berada disisiku ada yang pergi dan ada pula yang datang,  yang pergi meninggalkan kenangan dan yang datang menulis lembaran cerita baru bersamaku. Begipula cerita keluarga, cinta dan persahabatan yang mengikuti langkahku di dunia-Mu yang indah beserta isinya yang merupakan mahakarya yang sempurna. Tidak akan ada pelukis seindah -Mu dan pencipta sesempurna-Mu.
    Waktu itu aku masih dalam dekapan ibuku, rengekan manjaku yang meramaikan  rumah mungil keluargaku untuk meminta sesuatu yang ku inginkan dan rangkulan pelukan ayah menjagaku dengan tangan kekarnya. Masa-masa yang sangat menyenangkan tanpa beban, namun sekarang semua berubah menjadi kesibukan bergelut dengan buku dan polpen yang merupakan jodoh bagi para pemimpi cita-cita sepertiku (pelaja rdan mahasiswa). Bersekolah mulai dari TK SD, SMP, hingga SMA dengan teman dan karakter yang berbeda-beda begitupula diperguruan tinggi, aku bertemu dengan teman baru yang tentunya memiliki perbedaan denganku dalam hal karakter, pendapat maupun sikap. Awal yang tak pernah kuduga akan menjadi sebuah persahabatan yang  indah, perkenalan yang tak terduga dari suatu pertemuan pada masa orientasi hingga membekas dalam cerita sebuah persahabatan yang terjalin tiga tahun terakhir.
    Kasih diantara kami yang tumbuh dari jauhnya perjalanan kampung halaman dan perbedaan adat dan kebiasaan yang memperkukuh perbedaan itu. Hingga ceritapun terukir dengan pasang surutnya kehendak hati, senang, sedih, kecewa, marah bahkan kecemburuan telah mewarnai hari-hari bersama mereka. Masih membekas dalam ingatan saat-saat berkumpul bersama dalam sebuah acara kecil-kecilan yang rutin membuat salah satu asrama/kos salah seorang teman menjadi bulan-bulanan segerombolan anak yang kelaparan mencari mangsa (makanan) hehehe… ya, itulah kami menghabiskan waktu senggang dengan berbagai acara untuk sekedar mengisi kampung tengah (perut) yang sedang berdemonstrasi memintah jatah makan siang seperti pemburu kuliner dengan kebersamaan, kami melewati lorong-lorongl menuju tempat  undangan yang tak pernah berbentuk selembran kertas dengan bertuliskan nama di depannya (undanagn resmi) hanya berbekal sms gratis. Makan, makan dan makan yang menjadi topik utama jika tugas-tugas sejenak meninggalkan kami dari kepenatannya, itulah hobi anak Bastra 2009 (tidak semua sih) yang terkadang  membuat tetangga-tetangga asrama menjadi bosan melihat wajah-wajah yang merasa tak berdosa meramaikan asrama dengan teriakan khas di tengah istirahat siang yang membangunkan mereka dengan tawa nyaring yang tak dapat dielakkan, lantas teguranpun menghujani tawa riang yang bersahut-sahutan bagai paduan suara di siang bolong, “jangan ribut jam istirahat ini”.
    Kerinduan yang mungkin akan kurasakan jika rentetan kalimat yang telah tersususn ber bab-bab dalam sampul merah (skripsi) telah berhasil melewati beberapa wajah-wajah yang telah memberi ilmu kepada kami selama beberapa tahun terakhir yang siap mencabik-cabik ketahanan tubuh dengan tatapan-tatapan penuh  pertanyaan yang membuat mual saat memikirkannya. Hati berdegup kencang menunggu sebuah kata yang menjadi penentu dalam perjuangan beberapa tahun dan tentunya penentu perpisahan yang entah nasib akan membawanya kemana, namun kegembiraan yang tak hanya tersirat dari wajah menggambarkan kebahagiaan yang kata-kata pun tak dapat melukiskannya. Nama-nama yang menjadi kesayangan bibir indahku( narsis) yang selalu memanggil mereka, terkadang sikap dan perkataanku yang membuat settitik air mata menetes dipipi merah sahabatku. Hati yang menjadi galau atau dilema  (nama trennya sekarang) mengucap kata “MAAF” setulus hati dan menunggu” MAAF “  darinya (korban hae).
    Nama-nama yang menjadi kenangan dalam salah satu warna pelangi dihidupku.,memberi  keceriaan dalam menapaki hariku. Bersamamu sahabat, kuucapkan terimakasih telah menjadi salah satu warna pelangiaku, menjagaku dikala susah dan membantuku dikala ku tak tahu, terimakasih untuk waktu yang kau sisahkan dalam sibukmu walau sejenak hanya untuk membantuku. Mungkin kata terimakasih dan maaf tak dapat mewakili semuanya tapi kau (sahabat) adalah hal terindah yang pernah kumiliki, membalas semuanya tak sanggup kulakukan hanya sebait doa yang kan menjagamu sahabat. Ku berharap kau akan tetap berwarna memancarkan keindahan tidak hanya setelah hujan datang namun dalam teriknya matahari hatiku kau datang menyejukkan dengan keindahanmu. 

    Sahabat-sahabatku tersayang terimakasih, terimakasih dan terimakasih buat semuanyaaaaaaaa kalian telah mengajarkan aku arti, menunggu, bersabar, memahami, walau masalah dalam diri membebani namun kalian tetap ada untukku karena kaulah sahabat sejati untukku. Terimakasih ku ucapkan terutama buat teman-teman kuliahku Linda,Yuni, Isra, Ikra, Arifin, Arwahid, Ita, Ira, Wirda, Fitri, , Susi, Rahmat, dan teman-teman lainnya yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu (cie,,, ala-ala ucapan terimakasih di skripsi pwa).
    Linda, orangnya cantik, baik, pintar, penyayang rajin dan perhatian. Dia salah satu temanku yang sering membantuku dikala susah,bingung  dia juga sebagai seorang kakak buatku yang menasehatiku di saat kusalah memiliki pendirian dan kemauan yang kuat yang dapat dicontoh. Dia berasal dari Bali, tapi besarnya di Konsel. Hobinya nonton korea kasian, apalagi filmnya Lee Min hoo heem…. kayak dia mau gilakan cian jadi jangan sekali-sekali bilang punya filmnya dan tidak memberikannya kamu akan ditagih kayak punya utang hehehe ( secara pencinta korea) dan dia akan mudah menangis kalau nonton film yang ceritanya mengenai orang tua. Linda memiliki hati yang lembut dia tidak ingin menyusahkan orang lain, terutama orang tuanya dan dia juga mandiri, tapi kami yang malah menyusahkan dia salah satunya aku.
    Yuni, orangnya cantik , baik, pintar ( secara asisten 1 MK statistik yang belum mendapat pengakuan hehehe bercanda sayang), penyayang, perhatian. Dia berasal dari Muna, Salah satu temanku yang baik sering membantuku saat susah, menasehatiku. Orangnya lembut, memiliki sifat keibuan dan rajin  sukanya nonton film india dan agak mirif-mirif aku sedikit cengeng kalau nonton flm sedih ya sering meneteskan air mata, teman curhat juga. Tidak jarang menjadi bulan-bulanan kalau sudah digoda masalah pacar yang sekarang jadi mantan teman juga sih semua pada heboh alhasil mau bilang apa yaa pasrah aja ya hehehe. Terkadang saya merasa sangat bersalah karena saya sering menyusahkannya dalam hal-hal tertentu sihingga membuatnya bingung (maaf ya),
    Isra, orangnya cantik, baik, pintar, kocak, dan sensitif mengenai masalah-masalah pribadi. Dia selalu memberikan masukan mengenai segala hal, tempat bertanya saat bingung. Dia keturunan Muna, tapi besarnya di Kendari. Orangnya asik, gokil pokoknya dan dia paling benci kalau bahas masalah mantannya, tapi aku senang godain coz seru, ya hiburan githu hehehe (mirip sih sama kasusnya yuni), seru bangat lihat tingkahnya yang keki saat kita godain lucu, lucu. Lucu ekspresinya itu, kaalu diterusin bisa-bisa nagis orangnya. Isra sangat peka terhadap masalah teman-temannya jadi dia selalu mengajak kami untuk membantu teman yang susah ( hatinya lembut) tapi kadang kalau sakit hati hmmmmm juteknya minta ampun deh. Satu lagi tentang isra dia itu panikan, sangat panik mengenai hal-hal yang sifatnya sudah “mepet” seperti masalah tugas yang belum selesai namun  akan dikumpul disarankan jangan tanya dia dulu nanti ngamuk.
    Ikra, orangnya cantik, baik, pintar, cuek dan agak manja apalagi sama teman cowokku yang satunya manja sekali cian dan dia juga hobinya  tidur (moiso dela ) miripji sama yuni, tidak bias lihat bantal nganggur. Dia berasal dari Muna, Sifatnya yang cuekbukan sama temannya aja tapi sama pacarnya aja githu dan dia selalu bilang “ saya malas pusing tidak peduli dengan orang, kalau orang mau suka saya ya suka kalau tidak ya saya tidak paksa” intinya sih mengarah kesana betul toh???. Ada cerita lucu tentang ikra, waktu itu ditraktir makan sama teman tapi dia lagi malas, ujung-ujungnya makan juga, sampai- sampai buat status di FB  tentang malas makannya kira-kira bunyinya kayak gini “ mengapa disaat aku malas makan ada yang mentraktir, tapi disaat aku mau makan tidak ada yang mentraktir” hehehe. Dia juga memiliki sifat yang tegas kalau sudah dikecewakan katanya sih dia “dikasih tobat” dan tidak akan mengulanginya lagi, tapi saya yakin sifat itu akan tersingkir oleh ketulusan dalam memahami.
    Arifin, orangnya baik, ganteng kadang dia satu-satunya cowok tercantik diantara aku, isra dan ikra karena pulangnya sering bareng secara satu arah ( bercanda), pintar, dan manja pastinya (bayangin aja ada cowok manja) maklum anak bungsu. Dia berasal dari Muna, cowok yang satu ini sering ngekorin kemana kita pergi dan sering dianiyaya juga hehehe… maksudnya digoda-goda ma mantannya teman juga sih,,,apalagi mengenai itu tuu (rahasia), tidak jarang pacarnya kena  imbas juga walhasil nama pacarnya berubah menjadi nama salah satu bedak baby lucu kan (plesetan dari namanya). Dia sering di panggil Ifin, tapi bukan saudaranya upin yaitu ipin kan beda f dan p dari huruf kedua nama mereka, upin ipin juga tidak menerima saudara baru hehehe. Kata dosenku bisa juga di panggil Arif tapi, menurutku ogah nggak cocok ma karakternya hehehe (kecuali di mesjid panggil Arif aja). Arifin juga sering menjadi korban, ya kami porotin uangnya hehehe,,,tapi dia juga mau kok jadi bukan salah kami sepenuhnya kan ( bagaimana tidak mau kalau dipaksa).

    Arwahid, orangnya baik suka menolong apalabi bagi NB-NB (notebook) yang lagi galau tanpa pernak-pernik di dalamnya dengan sedikit sentuhan tangannya insyallah masalah anda terselesaikan (lebai.com), wawasannya luas itu yang aku kagumi sama dia, dia juga ganteng toh ntar “Nda” (nama panggilan untuk pacarnya) marah lagi hehehe (ganteng beneran ji, masa cantik). Dia berasal dari Buton tepatnya Mawasangka. Sering dipanggil dengan panggilan Wahid yang artinya satu kebetulan juga dia anak satu-satunya dalam keluarganya. Dia juga memiliki sifat yang unik yaitu kalau ketawa seakan objeknya lucu bangat pokoknya gayanya lucu deh dan dia memiliki kata-kata favorit yaitu ”pake helm ki dan jangan terlalu dalam”
    Ira dan ita (IRIT),bukan irit dalam hal menggunakan Sesutu dengan hemat yaa, tapi singkatan dari nama keduanya. Mereka cantik, baik, pintar, humoris  dan penyayang, mereka berdua selalu bersama dan tidak dapat dipisahkan lebai lagi saya, ya iyalah secara tinggal bareng. Mereka berasal dari Muna , Sahabatku yang selalu membantuku menghadapi masalah. Ita orangnya penyanyang namun tidak ditunjukkan secara gamblang namun dapat di lihat dari hati dan sikapnya, ira orangnya perhatian dan manja tapi manjanya sama orang-orang tertentu aja. Satu hal yang kukagumi dari mereka yaitu sifat tegar dalam menghadapi masalah contoh mengenai penyakit.
    Wirda, orangnya cantik, baik, pintar, dan agak galak (dikitji hae). Ya maklum aja, apalagi kalau sedang praktek mengajar tatapan matanya itu loh ngeri pwa bikin jantung siswa mau copot hehehe. Dia berasal dari Sulteng, tapi SMAnya di Konsel, Ya sering digoda-goda juga apalagi dia punya pacar S2 yang orangnya tidak pernah kita lihat dan namanya tidak tahu siapa (tapi bukan anonim), jadi kita panggil S2 aja untuk  nama pacarnya .
    Fitri,orangnya cantik, baik, pintar dan orangnya asik diajak berdiskusi masalah tugas. Dia memiliki sifat yang tegas dan memiliki semangat dalam belajar, keingintahuannya kuat dalam mencari jawaban mengenai suatu hal itulah yang saya kagumi dari dia. Dia berasal dari Tomia, dia suka sama flem korea, lagu-lagunya aja di hafal walau tidak semua sih.
    Susi,orangnya cantik, baik, pintar, lembut. Dia keturunan Bima, tapi besar dikendari. Dia suka sekali sama ada band apalagi Doni yang fokalis bandnya fans berat deh (tidak tau juga kalau seberapa berat), dan namanya saja sudah kecipratan dengan Sibarani, jadi kadang kami panggil Susi Sibarani. Jangan Tanya mengenai koleksi album, video, foto, dia punya koleksinya. Satu cerita tentang dia, dia akan rela terlambat datang ke kampus kalau Doni akan tampil di TV, nonton dulu baru ngampus, dan tidak jarang juga begadang nongkrongin doni performance di TV.
    Rahmat, ngomong-ngomong tentang Rahmat dia adalah ketua tingkat anak Bastra kelas ganjil (A) 2009. Orangnya baik, cerdas, ganteng, tinggi, agak pendiam sih tapi itu dulu sekarang dia berubah 190 derajat dari kalem menjadi humoris dan gokil ya ketularan kali sama sifat gilanya teman-teman yang lain, dia menjadi tempat bertanya bila teman-teman lagi runyam dengan tugas kuliah ya kadang iseng-iseng kami sebut dia itu pembimbing 1 hehehe….dia juga memiliki sifat yang tegas dalam mempertahankan pendapat contohnya dalam diskusi, tapi dibalik semua itu ada satu sifat yang terkadang membuat teman –teman pada ngeyel yaitu sifat juteknya kalau ditanya masalah masuk atau tidak  dan masalah balas sms hmmm pada protest tuh semua. Tapi mungkin aja dia benar-benar tidak tau atau tidak punya pulsa ya kitanya aja kali yang selalu menuntut dia untuk sempurna karena dia adalah ketua tingkat, memang manusia sempurna???? Kadang juga punya khilaf dan salah bukannya belain Rahmat tapi  saya ada benarnya juga kan?.
    Itulah gambaran mengeni mereka walau hanya sekilas tapi capek juga nih ngetiknya mana gratis lagi hmmmmm. Nanti bayar ya buat namanya yang terpampang dalam tulisanku ala-ala matre hehehe (bercanda). Walau tidak secara detail menggambarkan mereka, tapi intinya saya bangga bertemu dan mengenal mereka. Dengan kisah yang berbeda, namun memiliki sedikit persamaan dalam hal percintaan yaitu selalu menjadi korban dalam hal digoda-goda kayak arisan yang menunggu giliran siapa lagi korban berikutnya, tidak terkecuali saya istilahnya “penderitaan loe kebahagiaan gue”. Saya juga minta maaf bagi teman-teman yang merasa tersinggung karena gambaran karakter kalian dalam tulisan tidak sesuai dan apabila ada kata-kata yang menyinggung perasaan maafkan yaa, bila ada kritik dan saran yang sifatnya membangun kirim aja di No HPku tahu kan nomornya??? Kurang dan lebihnya mohon dimaafkan dan saya akhiri Asalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatu.

                                                                                                                               Minggu,Juni 2012.
                                                                                                                               SERLIN

Penyesalan bukan penyelesaian

Kenyataan indah bersama lenyap dalam sekejap
Dirundung duka yang mendalam
Akibat yang timbul karena lalaiku menilaimu, lelahku untuk megerti
Memilih satu diantara pilihan yang lain
Menguji kebimbangan hati akan arti kebenaran
Keputusan final yang menjadi jawab, namun menyisahkan sedih dalam putusan

Keadaan yang tak sejalan mengikuti jalur berfikir yang menghantui hati
Apakah jawab yang ku tunggu dari hati membuka lembaran buku yang usang menjadi sejarah kedewasaan
Namun, diantara cahaya itu ada mendung yang tersirat dari gambaran wajah gelisah yang tak terucap oleh kata
Memahami keputusan yang tak terbaca memori otak namun hati meyakini yang terbaik
Bersua dikeramain hari namun sejenak kehampaan dan kesendirian menghinggapi dua mata yang saling beradu

Merogok kata yang telah terucap menyisahkan tanya oleh linagan air yang menetes dipipi
Kehilangan bayang yang kucari
Menjauh dibalik pelupuk mata
Panggilan langkah kaki yang menujumu tak dapat menahanmu
Diseberang jalan dengan tujuan sama namun beda jalur, mempertemukan pada satu titik
Keteguhan menjadi penguat dalam letihnya menanggung beban awal kebahagiaan
Harapku datang namun lelahmu  menyergap



Sesak tuk memahamiku,
Hati berbisik menenangkan senyum kecut yang kupaksa dari bibirku yakinkan itu bukan inginmu
Hanya menahan  kuatnya tangan menggenggam kata, terbungkus keyakinan
Semua jelas dalam kemerahan langit disore hari
Menjadi saksi bisu di balik jendela kamar menimbulkan sesal, menumpuk dihati
Tapi itu takkan merubah pendirian walau ku ingin berpaling, ingin kembali
Karena  penyesalan bukan penyelesaian


Jumat, 8 Juni 2012

Mengujiku

Saat keiginan tak sejalan dengan  hati
Hanya kebohongan yang tersirat dalam senyum
Kepalsuan itu mengganggu ketenagan jiwa
Walau airmata menujumu kau tetap tak ingin tahu
Menghilang bersamanya dengan janji yang tidak kau tepati

Senyum yang kau tinggalka di waktu itu
Membekas hingga lelahku
Mengingatnya hingga jemariku menulis sebuah kisah yang mungkin kau baca kelak
Lembaian tangan yang mengantarmu semakin menjauh dariku
Pergi bersama hatiku yang hampa
 Masih membutuhkanmu

Menguji kesabaran hati untuk memaafkan
Fikirku mendorong raga menjauh tapi hati mendekat
Takkan pernah berdusta, sampai kataku membangunkanmu
Terlarut dalam sedihku, namun bahagiamu melupakanku
Merangkai kata yang tak sempat air mata buktikan
Menyelimuti dukaku dalam takutku, menahan tetesan itu jatuh dari pelupuk mata

Hingga kutersadar bahwa kau mengujiku
Mencoba mengerti dalam egoku
Ego yang dapat membunuhku hingga tak dapat bangkit
Terbujur dipojok malam
Ditemani dingin yang menyelimuti pekatnya malam
Tanpa bintang
Tertutup kain yang tak tersingkap oleh jemari
Dalam kamar tak tertata
Sendiri, meringkuk menggambarkan penyesalan
Helaian napas panjang yang mengakhiri
Jejak ujian yang kau buat dalam mengujiku


Sabtu, 9 Juni 2012









Membaca makna diwajahmu

Kebahagiaan itu nyata, bertanda senyuman
Kesedihan itu ada dikala tetesan air mata jatuh
Kesombongan yang terpancar dari kekecewaan
Perhatian yang penuh keegoisan
Menyambut kemenangan yang  dirampas dari perjuangan yang melelahkan

Menahan langkah yang terjebak oleh imajinasi yang liar
Terhalang sempitnya ruang pembatas
Kayu persegi yang menjadi penyelamat menutup remuknya tubuh
Kesungguhan yang tidak sempat kau baca
Dari tatapan manjaku berusaha mencoba keluar dari perangkapmu

Menuju tempat-tempat pelarian terakhir yang menjadi tumpuan
Yang bersemayam dalam tubuh
Menyebarkan aroma yang khas dari cirinya
Tanpa sadar akan mengisi kembali ruang kosong itu
 Yang dapat kau baca dari ekspresiku
Ejaan yang tak sempurna, mengaburkan makna itu
Tanpa kacamata pemahaman penuh ketulusan

Dikejauhan warna pelangi yang tak dapat kau tebak
Menimbulkan tanya  mencari jawaban dari kata, terselip dusta dari harap  jujurku
Namun, kau tak dapat mengenalinya dari gelisah
Memberi gambaran tanpa sentuhan jemari terampil penuh tinta warna
Namun dapat kau rasa dengan membacanya
Sabtu, 9 Juni 2012








Kesalahan yang terulang

Kau membuat luka yang tak ingin kumiliki
Memaksaku menyimpannya dalam memori
Menyusutkan kepercayaan dalam tembok yang kuat
Terkikis oleh kesalahan
Kecewa itu membaringkanku ditepi ranjang
Mencoba melihat bahagia yang tersembunyi dalam simakan

Jurang itu tak dapat kulihat
Walau ku tahu ku tak sanggup keluar dari lubngnya
Mendengar panggilan manjamu yang menyejukkan
Mengalihkan sejenak dari salah yang menjadi tamu tak diundang
Memaksa masuk dalam kehidupan damaiku

Memintamu tuk mengajariku tidak mengulangnya
Cerita yang ku tunggu menjauh karena sadar dari salahku
Memuluskan kerutan dahi yang meminta jalan lurus
Menapaki jejak kepercayaan yang mulai sirna
Namun ku ingin kepercayaan itu tetap ada

Maafkanlah  karena air mata itu
Jatuh sebelum penyesalan datang
Berlomba dengan amarah
Namun hati itu tulus memaafkan


Permintaan yang telah kau beri jawaban
Sesuai harapan hati yang bersalah
Meminta sikap tidak mengulang
Mengulurkan tangan perdamaian dan  melukiskan senyum dibibir
Menyimpan harap
Kelak kesalahan itu menjauh dari kata, tingkah dan pandanganku


Sabtu, 9 Juni 2012


Bagai Mawar yang duri Menyembunyikan Duri


Memancarkan keindahan dan wangi yang semerbak
Meramaikan tangan –tangan tuk menggapai
Merogok kocek tuk memiliki bunga pujaan para idaman
Pertanda cinta untuk sang kekasih
Berharap cinta bukanlah mimpi

Duri mengintip dari sehelai daun harapan
Mencari mangsa menoreh segores luka
Rasa sakit yang tak seberapa dibanding hati yang merana
Bagai siang yang ditutupi mendung saat jam berputar
Melelapkan diri dari panasnya sang penguasa siang
Tertipu yang menyisahkan sakit

Kekasih menjanjikan pelangi disiang hari
Kata sayang menjadi rayuan, salah tak dapat hentikan hati
Karena kesendirian menyiksa batin sang pecinta
Melukis kisah diantara dua hati yang menjadi kebanggaan mereka

Sang waktu mengungkap akhir cerita panjang menjadi sejarah
Kenangan itu menyambut lara dalam khayalan, kini jadi nyata
Tersimpan dilorong waktu yang mengantar pada zona terlarang
Menunggu kata yang berujung maaf dari penyesalan
Kepercayaan menjadi taruhan dari kerasnya ego
Penyesalan datang  tidak  tepat waktu, terlambat.
Sabtu, 9 Juni 2012

Jumat, 08 Juni 2012

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)



  Satuan Pendidikan    : SMA
  Mata Pelajaran         : Bahasa Indonesia 
  Kelas                       : XI
  Semester                  : 1
  Alokasi Waktu         : 2 X40


 A. STANDAR KOMPETENSI
      Menulis: menggungkapkan pikiran, pendapat, dan informasi dalam penulisan karangan berpola deduktif 
      dan induktif.
 B. KOMPETENSI DASAR
      Menulis karangan berdasarkan topik tertentu dengan pola pengembangan deduktif dan induktif
 C. INDIKATOR
     1. Kognitif
         a.   proses
         •    Menemukan kalimat yang mengandung gagasan utama pada paragra
         •    Menemukan kalimat penjelas yang mendukung kalimat utama
         •    Menemukan paragraf induktif dan deduktif
         b.   Produk
         •    Menentukan kalimat yang mengandung gagasan utama pada paragraph
         •    Menentukan kalimat penjelas yang mendukung kalimat utama
         •    Menentukan paragraf induktif dan deduktif
         c.    Psikomotor
         •    Menjelaskan perbedaan paragraf deduktif dan induktif
     2.   Afektif
         a.   Karakter
         •    tanggung jawab
         •    kritis
         •    disiplin
         b.   Keterampilan sosial
         •    Berbahasa santun dan komunikatif
         •    Partisipasi dalam (kerja sama) kelompok
         •    Membantu teman yang mengalami kesulitan

    D. TUJUAN PEMBELAJARAN
        1.   Kognitif
           a.    Proses
                 Setelah membaca dan memahami ragam wacana tulis dengan membaca intensif dan                                      membaca nyaring, siswa secara berkelompok diharapkan dapat:
                1.    Menemukan kalimat yang mengandung gagasan utama pada paragraf
                2.    Menemukan kalimat penjelas yang mendukung kalimat utama
                3.    Menemukan paragraf induktif dan deduktif
          b.    Produk
                Setelah menemukan hasil pencapaian tujuan proses di atas, siswa secara berkelompok 
                diharapkan dapat:
               1.    Menentukan kalimat yang mengandung gagasan utama pada paragraf
               2.    Menentukan kalimat penjelas yang mendukung kalimat utama
               3.    Menentukan paragraf induktif dan deduktif
        2.    Psikomotor
               Setelah menentukan dan memahami hasil pencapaian tujuan produk di atas, siswa secara mandiri 
               diharapkan dapat:
              1.     Menjelaskan perbedaan paragraf deduktif dan induktif 
        3.     Afektif
           a.   Karakter
                Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran dengan memperlihatkan kemajuan dalam berperilaku 
                yang meliputi sikap
              •    tanggung jawab
              •    kritis
              •    disiplin
           b.  Keterampilan sosial
                Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran dengan memperlihatkan kemajuan kecakapan sosial yang                  meliputi:
              •    Berbahasa santun dan komunikatif
              •    Partisipasi dalam (kerja sama) kelompok
              •    Membantu teman yang mengalami kesulitan

    E. MATERI PEMBELAJARAN
        1. Paragraf yang berpola deduktif dan induktif
         •   Kalimat utama dan kalimat penjelas
         •   Perbedaan deduktif dan induktif
    F. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
       1.   Pendekatan: Pembelajaran Kontekstual
       2.   Model Pembelajaran: Kooperatif Tipe STAD
       3.   Metode: tanya jawab, pemodelan, penugasan, dan unjuk kerja
    G. BAHAN DAN MEDIA
         •   Wacana tulis (artikel)
         •   LKS
         •   Kertas HVS
    H. ALAT
         •   Spidol
         •   Format evaluasi
         •    Pedoman penilaian dan penskoran

1. SKENARIO PEMBELAJARAN
   
NoKegiatanPenilaian Pengamat

PERTEMUAN I (80 menit)1  2    3    4
A1Kegiatan Awal (15):
Tahap 1 (5 menit): Pemancingan dengan mula-mula menanyakan kesiapan belajar siswa, lalu menanyakan pengetahuan dan pengalaman siswa tentang paragraf.
Tahap 2 (10 menit): Pengarahan dengan mula-mula bertanya jawab tentang jenis-jenis paragraf  berdasarkan letak kalimat utamanya, kemudian diakhiri dengan penegasan guru tentang tujuan pembelajaran yang harus dicapai dalam proses pembelajaran pada pertemuan itu. 

B1Kegiatan Inti (55 menit):(55 menit): guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok, kemudian memberikan pemahaman kepada siswa mengenai paragraf deduktif dan induktif, serta perbedaan antara kalimat utama dan kalimat penjelas
C1Kegiatan Inti (55 menit):(55 menit): guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok, kemudian memberikan pemahaman kepada siswa mengenai paragraf deduktif dan induktif, serta perbedaan antara kalimat utama dan kalimat penjelas

      

   J.  SUMBER PEMBELAJARAN
    1. Wacana tulis
    2. Materi Essensial MGMP Sekolah
    3. Lembar Pegangan Guru
    4. LKS 1 ; LKS 2
    5. LP 1 ; LP 2
    6. Silabus

   K.  EVALUASI DAN PENILAIAN
     1. Evaluasi
         a. Evaluasi Proses: dilakukan berdasarkan pengamatan terhadap aktivitas peserta (siswa) dalam
             menggarap tugas, diskusi, kegiatan tanya jawab, dan dialog informal.
         b. Evaluasi Hasil: dilakukan berdasarkan analisis hasil pengerjaan tugas dan pengerjaan tes, dan
             pengamatan unjuk keterampilan (performance)

     2. Penilaian
         a.  Jenis Tagihan Penilaian: LKS 1 dan LP 1, LKS 2 dan LP 2, , LP 4, LP 5
             1) Tugas Individu: menggunakan LKS 3 ; LP 3
         b. Bentuk Instrumen Penilaian:
    1) Uraian bebas
    2)  Jawaban singkat
    3) Pilihan ganda


Satuan Pendidikan       : SMA
Mata Pelajaran            : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester           : XI/I
Standar Kompetensi    : Membaca
Kompetensi Dasar       : Menemukan perbedaan paragraf induktif dan deduktif melalui kegiatan membaca
                                     intensif

LEMBAR PEGANGAN GURU
 (LPG)

1. Pengertian Paragraf

        Paragraf (dari bahasa Yunani paragraphos, “menulis di samping” atau “tertulis di samping“) adalah Unit terkecil sebuah karangan yang terdiri dari kalimat pokok atau gagasan utama dan kalimat penjelas atau gagasan penjelas. Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi.

Syarat sebuah paragraf di setiap paragraf harus memuat dua bagian penting, yakni :
    1. Kalimat utama
        Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian tengah maupun akhir 
    paragraf. Kalimat pokok adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf. Biasanya 
    berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk 
    kalimat penjelas.
   2. Kalimat Penjelas
       Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan tambahan atau detail rincian dari kalimat 
    pokok suatu paragraf.

2. Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama
    Letak kalimat utama juga turut menentukan jenis paragraf. Penjenisan paragraf berdasarkan letak kalimat utama ini terbagi atas 4 yakni :
    a. Paragraf Deduktif
        Paragraf dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat utama. Kemudian diikuti   
   dengan kalimat-kalimat penjelas yang berfungsi menjelaskan kalimat utama. Paragraf ini biasanya 
   dikembangkan dengan metode berpikir deduktif, dari yang umum ke yang khusus.

       Dengan cara menempatkan gagasan pokok pada awal paragraf, ini akan memungkinkan gagasan  
   pokok tersebut mendapatkan penekanan yang wajar. Paragraf semacam ini biasa disebut dengan paragraf 
   deduktif, yaitu kalimat utama terletak di awal paragraf.

  b. Paragraf Induktif
      Paragraf ini dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan atau perincian-perincian, kemudian  
   ditutup dengan kalimat utama. Paragraf ini dikembangkan dengan metode berpikir induktif, dari hal-hal 
   yang khusus ke hal yang umum.
  c. Paragraf Campuran (Deduktif-Induktif)
        Pada paragraf ini kalimat topik ditempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf. Dalam hal ini  
   kalimat  terakhir berisi pengulangan dan penegasan kalimat pertama. Pengulangan ini dimaksudkan      
   untuk lebih mempertegas ide pokok. Jadi pada dasarnya paragraf campuran ini tetap memiliki satu  
   pikiran  utama, bukan dua.
  d. Paragraf Tersebar
      Paragraf ini tidak mempunyai kalimat utama, berarti pikiran utama tersebar di seluruh kalimat yang 
  membangun paragraf tersebut. Bentuk ini biasa digunakan dalam karangan berbentuk narasi atau deskripsi.


DAFTAR PUSTAKA
Irawan, yudi (dkk). 2007. Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia. Jakarta : Pusat Perbukuan



LEMBAR PENILAIAN

LP 1 : KOGNITIF PROSES
Pedoman Penskoran LKS 1

               
NoKomponenDeskriptorSkor Bobot     Skor x BobotCatatan
1Menemukan kalimat  utama dank alimat penjelas dalam paragraf a.Dapat menemukankalimatutama
   dan  kalimat penjelas pada
   semua    paragraf. Hanya    dapat
   menemukan kalimat utama  dan
   kalimat penjelas pada beberapa
   paragraf .
c.Tidak dapat menemukan  kalimat
   utama dan kalimat penjelas dalam
   paragraf
2
 

1

 
0
5

2Menemukan paragraf yangberpola deduktif dan induktif a.Dapat menemukan paragraf yang
   berpola deduktif dan induktif  pada
   semua paragraf
b.Hanya dapat menemukan paragraf
   yang berpola deduktif dan induktif
   pada beberapa  paragraf .
c.Tidak dapat menemukan                    paragraf    yang berpola deduktif dan induktif pada semua paragraph
2


1


0
5



jumlah



      
Catatan :  0 = Sangat kurang  1  = kurang   2 = baik

Cara Pemberian Nilai

Rumus :
nilai  = (skor perolehan siswa)    X 100
           (skor maksimum)   

LP 2 : KOGNITIF PRODUK
Pedoman Penskoran LKS 2


               
NoKomponenDeskriptorSkor Bobot     Skor x BobotCatatan
1Menentukan kalimat utama dan kalimat penjelas dalam  paragraf   a.Dapat menentukan kalimat
   utama  dan kalimat penjelas
   pada semua paragraf
b.Hanya dapat menentukan
   kalimat utama  dan  kalimat
   penjelas pada beberapa
   paragraf .
c.Tidak dapat menentukan
   kalimat utama dan kalimat
   penjelas dalam paragraf.  
2

 
1


0
5

2Menentukan paragraf yang berpola deduktif dan induktifa.Dapat menentukan paragraf
   yang berpola deduktif dan
   induktif  pada semua paragraf
b.Hanya dapat menentukan
   paragraf yang berpola deduktif
   dan induktif  pada beberapa
   paragraf .
c.Tidak dapat menentukan  paragraf yang berpola deduktif dan induktif  pada semua paragraf  
2


1


0
5

              
Catatan :  0 = Sangat kurang  1  = kurang   2 = baik

Cara Pemberian Nilai

Rumus :
nilai = (skor perolehan siswa)  X 100
           (skor maksimum)   
              

LP 3 = Psikomotor

Pedoman Penskoran LKS 3

 
NoKomponen  Deskriptor   Skor   Bobot   Skor x Bobot   Catatan
1Menjelaskan perbedaan paragraf deduktif dan induktifa.Dapat menjelaskan dengan  sangat jelas dengan bahasa yang efektif dan santun.
b.Dapat menjelaskan, namun
  dengan terbata-bata.
c.Tidak dapat menjelaskan
   apa-apa.  


3

2

0

  5

 

 





Jumlah





Jumlah              
Catatan :  0 = Sangat kurang 2 = cukup baik  3 = baik

Cara Pemberian Nilai

Rumus :

nilai  = (skor perolehan siswa)  X 100
           (skor maksimum)   






LP 4 = Afektif : Perilaku Berkarakter

Petunjuk :
Berikan penilaian atas setiap perilaku berkarakter siswa menggunakan skala berikut :

A = sangat baik                                   B = memuaskan

C = Cukup baik                                  D = kurang baik



Format Pengamatan Perilaku Berkarakter

No.Rincian tugas kinerjaMemerlukan perbaikan (D)Menunjukkan kemajuan (C)Memuaskan (B)Sangat baik
(A)
1.Tanggung jawab



2.Kritis 



3.Disiplin




                                                         


Hari/Tanggal
Guru/Pengamat


(..........................)





LP 5 = Afektif : Perilaku Keterampilan Sosial

Petunjuk :
Berikan penilaian atas setiap perilaku berkarakter siswa menggunakan skala berikut :

A = sangat baik            B = memuaskan

C = Cukup baik            D = kurang baik

Format Pengamatan Keterampilan Sosial

urutanRincian tugas kinerjaMemerlukan perbaikan(D)   Menunjukkan kemajuan(C)   Memuaskan(B) Sangat baik
(A)
1.Berbahasa santun dan komunikatif



2.Partisipasi dalam (kerja sama) kelompok



3.Membantu  teman yang kesulitan






                                                                                                   Hari/Tanggal :


                                                                                                            Guru/Pengamat


                                                                                                          (…………………..)





MEDIA PEMBELAJARAN

Bacalah Kutipan Artikel Berikut!

Efek Rumah Kaca

          Segala sumber energi yang terdapat di bumi berasal dari matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika mengenai permukaan bumi, energi berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan bumi. Permukaan bumi akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini sebagi radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun, sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbondioksida dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini.gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan bumi. Akibatnya panas akan tersimpan di permukaan bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata  tahunan bumi terus meningkat.
          Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana kaca dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsenterasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya. Sebenarnya, efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala mahkluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan temperatur rata-rata sebesar 15°C (59°F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33°C (59°F) dengan efek rumah kaca (tanpanya suhu bumi hanya -18°C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan bumi). Akibatnya jumlah gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, pemanasan global menjadi akibatnya.
          Kenaikan suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan.misalnya naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser dan punahnya berbagai jenis hewan
           Beberapa hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi pada masa depan dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perbedaan politik dan publik di dunia mengenai tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut. Sebagian besar Negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.



                                                                          Kendari,  Desember 20
                                             
                                             
                                                                          Mahasiswa KKP                                                               HARLINA, S.Pd
                                    
                                                                           A R I S
NIP  197605292007012012                              A1D1 07 105




Mengetahui,
Kepala SMA Kartika VII-2 Kendari


Drs. H. NP. DAHLAN


Kamis, 07 Juni 2012

ARTI KELUARGA

Keluarga tempat kita berkeluh kesah, tempat kembali dalam kepenatan aktifitas yang menumpuk
Menyambut dengan senyuman tulus sang penjaga hati dari rentetan masalah
Penjaga dari petugas polisi yang siap menjemput dalam pekatnya malam yang menyesakkan dada
Dikala teroris-teroris dalam pikiran berkecambuk mencari mangsa yang siap menggrogoti hati dan fikiran
Cobaan  silir berganti menagih kerendahan hati dari panasnya  sang pemberi kehidupan diwaktu siang

Ketakutan menyusuri lautan penyebrangan menuju pulau kasih-Mu
Sesat yang kan menunggu insan-insan yang kehilangan arah tanpa pelampung
Bagaikan petualang yang kehilangan kompas  dalam kejamnya hukum rimba
Dunia yang menyilaukan bagi penafsir mimpi di siang hari tanpa sadar bumi selalu berputar pada porosnya hingga akhir kehidupan
Menyisahkan tanya dalam langkah tertatih kearah orang-orang bertakwa

Kembali pulang ke pangkuan keluarga yang tak tahu dalamnya perih hati yang tersirat dalam wajah
Hanya mencoba mengerti dalam setiap perkataan lembut dan perlakuan hangat
Reader garis-garis penghasilan dari padatnya penumpang  metromini menuju tujuan hidup
Mereka hadir memberi jalan yang tersembunyi badai padang pasir
Membawa kembali menuju rumah impian yang setia menunggu penghuninya tanpa pernah protes ditinggal jarak yang tak terdeteksi sejauh mata memandang
 Itulah gambaran keluarga
                                        Jumat, 1 Juni 2012

BERSAMAMU


Panjangnya hari takkan terasa lagi bila bersamamu seakan waktu cepat berlalu memisahkan kebersamaan yang terjalin
Melewati jalan-jalan setapak tanpa arah yang jelas
Hanya mengikuti irama langkah kaki yang membawa sebulir senyum dua hati yang tak lepas dari rona merah diwajah
Seakan burungpun ikut bernyanyi menyaksikan dua hati bagai bunga sakura yang mekar di musim semi
Memancarkan semerbak wangi  bunga-bunga indah yang tak sempat digapai setiap insan

Nada-nada kasih selalu terdengar dalam detak jantung
Melewati hari seakan lama jika dalam penantian detik menunggu kabar pemilik hati
Melihat wajah yang telah terlukis dalam otak, tertulis nama direlung hati
Menulis kisah-kisah indah dalam lembaran kisah baru yang  kelak menjadi kenangan
Menunggu satu kata yang dapat menyejukkan hati dikala sang surya memancarkan sinarnya

Kilauan cipratan kamera tak akan sanggup  mengabadikan moment yang tak akan terulang
Gambar dalam selembar kertas menjadi saksi bisu lembaran cerita 
Menyiratkan sebulir senyum bagi pemiliknya dan sebuah tanya bagi penikmat sketsa dalam selembar kertas
Hati melukiskan semua kisah yang tersimpan di memori otak diantara beribu data lainnya
Mesin waktu tak dapat merekam  secara detail perjalanan  dalam ingatku
Memanjatkan setulus doa kebersamaan ini kan menjadi anugerah yang dititipkan-Nya kepada insan dibumi
Kebersamaan yang entah sampai kapan akan bertahan dalam gelombang kehidupan yang menjanjikan harapan  pasang surut
Kenangan terjawab dalam ingat dimasa depan dengan struktur berbeda
Menunggu lembaran akhir cerita .   


                                        Jumat, 1 Juni 2012

HARAPAN


Rasa yang bersemayam dalam dada selalu menguji keteguhan hati.
Jalan yang kupilih akhirnya  melelahkanmu hingga jauh.
Membuatku semakin terpuruk dalam bayang itu, menuntun langkahku kembali dalam derasnya badai yang menutupi perjalanan.
Hingga langkah tak memiliki jejak,  tertutup dari jangkauan mata manusia.
Malam yang dingin ku punguti rinduku padamu tanpa sadar mementoku menggelayut dalam fikirku.
Angin senja yang membawa padamu, disaat ingatmu.
Entah kan pupus di tengah jalan, ataukah lenyap tanpa  seucap kata.

Dalam menempuh  jalan yang terbata,entah akhir cerita kan menjawab mimpi.
Saat itu telah tiba, jauh dari iginku, juga mungkin  inginmu.
Berharap bunga dalam  tidurkan mengingat kisah ini.
Berharap teman datang menyapa membuyarkan lamunan tanpa ujung.
Di tengah kebingungan menata kata, dan keraguan jawaban hati.
Walau harapan tak kunjung datang menghampiri, namun bimbangku sirna menuju-Mu

Entah apakah inginnya hati yang masih menjadi teka-teki tanpa jawaban
Harapan yang dinanti, merindui senyum tanpa kata.
Pandangan yang mengisyaratkan makna yang tak sempat menjadi kata, hanya diam dalam fikir.
Kenangan yang tak dapat dimiliki, melukis sebulir senyun kecut dibibir .
Citaku yang kan terwujud dalam yakinku kelak.
Sekejap melupakan duri yang tak terdeteksi dalam medis.
Rasa yang telah menjadi menu  dalam perjalanan setiap insan menjadi warna hidupku, hidupmu, dan hidup makluk-Nya.
Percayalah tak selamanya mendung mengisinkan hujan, kelak mendung menjadi suka diakhir penantian tulus.
                                   

                                    Jumat,16 Mei 2012


KAULAH SAHABAT

Seseorang yang hadir menemani dalam kegundahan hati
Menjadi pendengar setia tanpa protes dikala rentetan kata-kata berubah menjadi kalimat yang ku eja terbata
Suka, duka, bimbang ku bagi denganmu walau kau tak pernah meminta bahkan  sempat  tuk menolak
Memberi petuah  bagai seorang anak  kecil yang dinasehati karena berbuat salah, harapan bertumpuh menjadi lega
Entah berawal dari mana kau menemaniku, dan entah sampai kapan persahabatan ini terjalin mungkin sang waktu yang kan menjawab

 Bahkan kata bosan tak ku dengar darimu walau masalah beruntun menghinggapi kau ada untukku
Terkadang kataku membuatmu sedih, sikapku yang membuatmu marah, namun kau tak meninggalkanku sendiri dalam langkah  tertatihku
Perbedaan antara aku dan kau menjadi penguat dalam rapuhnya tali kehidupan
Kau ada sebagai penetral sikap egoku yang tak berubah
Kekanak-kanakkan,
Jenuh.

Hadirmu membuat hati tentram, damai, walau segudang tanya tak terjawab membimbing dalam menemukan sebaris kata yang kucari
Dalam rayuan manjaku yang selalu mengusik ketenangan batinmu, dan pesta kata-kata memanggilmu kepadaku
Ketakutan menempuh perjalanan hidup dengan beban yang tak sanggup ku imbangi
Membuat kerja otak tak menentu
Hati bimbang menemukan arah jalan setapak dari lebarnya zebracross metropolitan
Lembaran kisah yang tak sempat terselesaikan
Kisah indah dalam diary kau gores dengan tinta emas yang kan menjadi sejarah betapa berharganya dirimu
Ya, itulah kau sahabat


                                    Jumat, 24 Mei 2012

MASA-MASA YANG KUKENANG

Saat membuka mata ku tersadar bahwa ku telah berubah dari gadis remaja menjadi  wanita dewasa. Dewasa dalam ukuranku yang akan menimbulkan tawa dalam tingkahku. Tanpa aku sadari ku telah menginjakkan kaki ku di unuversitas yang pertama aku datangi membuat pusing mengenai letak dan tempat ku berpijak takut-takut akan hilang ditinggal tante yang menemaniku mendaftar dan tak tau arah pulang dengan uang seadanya hehehe, maklum aku baru datang dari kampung yang letaknya nggak jauh-jauh amat sih dari kampus yaitu Konda, salah satu kecamatan yang terletak di kabupaten konsel sulawesi tenggara dan jangan sekali-sekali mencarinya dalam sebuah rangkaian garis, huruf, simbol, gambar yang tercetak pada kertas karena mungkin masih terlupakan atau terselip dalam pembuatannya yaitu pada kertas penunjuk lokasi  yang sering disebut peta karena akan membuang- buang waktu anda.
    Bagi para penumpang yang menggunakan damri sebutan angkutan umum yang berukuran agak besar dari pete-pete yang biasanya membawa penumpang dari kendari kepelabuhan untuk pulang kampong menyebrangi derasnya gelombamg lautan setidaknya akan melewati, yaa numpang lewat githu di desa aku yang penuh kontraversi. Wahh, kayak penyiar infotaimen aja yaa hehehe, oh yaa sekedar info mengenai gambaran tempatku, Konda itu loh…. Kecamatan yang sedang dalam perluasan jalan yang belum kelar- kelar tu lapangan eh maksud aku jalan raya soalnya luas jadi kirain bisa main bola,  apakah mungkin proyeknya kehabisan uang ataukah ini bagian dari politik yang jelas jalannya belum kelar tapi uang ganti ruginya  buat rumah-rumah yang terkena gusuran sudah lama habis, tapi ada yang dah kelar yaitu jembatan baru yang sempat membuat macet daerah konda dan sekitarnya. Sudah tahu kan??? Kalau belum juga ,heem…itu,tuu tetanggaan sama Kecamatan Wolasi yang punya jurang dalam bangat dan jalan yang berliku-liku kayak lagu ular naga panjangnya bukan kepalang tapi, jangan nyanyi juga kaleee. Peringatan dilarang keras mencoba meloncat walau hanya sekedar mengukur kedalaman dijamin nggak nongol-nogol kalau Allah tidak mengizinkan.


    Entar dulu kok aku cerita tentang pembangunan sama tetangga kampong aku  sih, emangnya aku kuliah di FEKON Jurusan Ekonomi Pembangunan  dasar tidak konsisten tapi anggap saja sebagai info baru yaa, tambah-tambah pengetahuan nggak rugi juga kan tahu kampung aku hehehe…. pamer dikitlah.
     Ngomongin mengenai dewasa agak sedih juga sih kehilangan masa-masa kecil yang penuh dengan kebahagiaan, hanya tahu bermain tanpa pusing dengan urusan dunia yang kacau. Yang jelas makan, main, dan tidur sudah beres semua jadwal pekerjaan yang menungguku, beda jauh dengan sekarang yang super sibuk dengan tugas dan tugas yang pada numpuk kalau bisa ngomong tu tugas pada protes satu-satu kenapa belum dikerjakan padahal waktu ngumpulinnya sudah dekat yaa istilahnya sih kalau mahasiswa ngerjain tugas itu pake sistem kebut semalam dijamin selesai dengan hasil yaa tau kan para rekan-rekan ku sekalian, di dukung dengan bukti badan yang kurus tapi nggak kering yaaa, sibuk dengan pikiran apa dan bagaimana esok akan menyambutku apakah sesuai dengan harapan ataukah Allah memberikan yang terbaik dari yang kita harapkan. 
    Kian hari usia makin bertambah sebenarnya sih berkurang, telah banyak masa yang kita lewati bersama keluarga, teman dan orang-orang terdekat lainnya. Kata orang masa-masa yang paling indah itu masa-masa di SMA sebenarnya masa indah itu bukan hanya di SMA tapi tergantung setiap orang yang menjalaninya apakah ia merasa bahagia atau tidak, namun tidak dapat di pungkiri masa di SMA itu indah karena pada tingkatan ini kita mulai beranjak dewasa mulai mencoba-coba sesuatu hal yang menarik, mulai beorganisasi, memiliki persahatan yang saling memahami dan mulai mengenal lawan jenis yang istilah akrabnya itu pacaran. Siapa yang tidak kenal kata pacaran dari anak kecil sudah tahu yang namanya cinta mungkin pengaruh zaman dan media elektronik juga terutama TV yang lebih banyak menyajikan sinetron percintaan yang membuat anak-anak betah nungguin kapan acara kesayangannya mulai ditayangkan dan duduk manis deh di depan TV tanpa membiarkan ayahnya menonton berita bisa dibayangkan kan betapa menderitanya sang ayah kalau githu sih aku hanya bisa bilang yang tua ngalah aja yaa, anak SD sampai kakek-nenek juga tau apa itu pacaran jadi bukan hal yang umum lagi untuk dibahas.
   
    Materi ini mendapat rangking pertama untuk dibahas dalam perjalanan anak remaja, anak dewasa juga tentunya, membahas materi ini malah semua pada semangat 45 dan tidak akan luput dari kata putus-nyambung yang membuat kepala anak remaja pada puyeng dengan acara nagis-nangis, tidak disetujuilah, selingkulah, dan acara siapa rebut-merubut tidak kalah sama acara termehek-mehek di Trans TV. Tidak akan habisnya kalau membahas masalah percintaan karena cinta adalah  anugerah terindah yang dititipkan Allah kepada makhluknya dibumi, cinta bukan hanya kepada lawan jenis saja, tapi cinta pada Allah yang merupakan cinta abadi, cinta keluarga, cinta teman dan lainnya.
    Semua yang telah terjadi apakah baik atau buruk akan menjadi kenangan di masa depan yang bisa dikenang dan mengambil hikmah dari perjalanan itu agar kesalahan dimasa lalu tidak terulang dan hal yang baiknya perlu ditingkatkan lagi. Oh yaa aku lupa lagi nih,,,kan sedang bahas masalah dewasa, ngomomg-ngomong dewasa mungkin orang kalau lihat  aku pada bilang kalau aku hmmmm, kasih tau nggak yaaaaa??? Kasih tau aja deh dari pada penasaran dan pada ngambek lagi dengar baik-baik yaa, kalu orang lihat aku pada bilang kalau aku itu umurnya aja yang dah menginjak dewasa tapi muka kayak anak 17 tahunan hehehe (bohong dan narsis ) gi mana tidak orangnya kecil.
Juni 2012.
SERLIN

ORANG TUA

Kasih sayang yang tak pernah pupus oleh waktu   
Cinta murni tanpa pamrih
Pengorbanan  tulus bagai embun dikala sang fajar menyambut mentari pagi membangunkan dunia tuk menempuh kehidupan
Setulus kasih yang tak pernah menyiratkan duka
Seucap doa  tak terbalas dunia dan isinya
Hidup tanpa iman,
Rapuh.

Raut wajah yang menyiratkan cahaya yang menuntun dikegelapan
Saat dunia menjauhimu mereka hadir dengan sejuta senyum harapan
Membawa damai dari tumpukan duri yang menyayat kelembutan kulit indah
Belaian lembut tangan mereka yang menyejukkan hati dikala duka menyelimuti harimu
Garis keriput menjadi hiasan wajah dalam kasihnya padaku, kulit kering berbalut tulang yang setia menemani hari mereka

Mencari selembar rupiah tuk sekedar melepas dahaga di keramaian menu gedung-gedung pencakar langit
Berlomba dengan kokokan  ayam dan kicauan burung  yang membangunkan para pemimpi dari mimpi indahnya
Mengayuh langkah dalam gelapnya malam hingga pagi menjemput
Sebulir air menetes di tengah pancaran sang surya pertanda lelah menghinggapi badan tua renta
Namun semangat tak pernah susut walau raga tak bersahabat lagi
Terkadang amarah, butiran air mata membasahi perjuangan tanpa henti

Kemana arah angin berhembus menjadi saksi perjalanan  terukirnya sejarah dunia tanpa kepalsuan
Kekayaan hati menjadi pelita dalam kegelapan metropolitan yang jauh dari kata damai
Walau hati menangis, badan menyerah karena dimakan usia, namun kegigihan dalam menapaki kehidupan fatamorgana menjadi teladan
Ketulusan yang tak kan pupus sampai kehidupan selanjutnya
Seribu kata tak bias menggambarkan arti mereka dalam kehidupan
Selama hati belum mati, kehuidupan itu nyata bagi pejuang seperti mereka.
                                                                                                                                                                      Jumat, 24 Mei 2012.

KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA KELAS 1 SMP NEGERI 3 WANGI-WANGI TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB I
PENDAHULUAN

    Latar Belakang dan Masalah
1.1.1 Latar Belakang

Bahasa merupakan alat utama dalam berkomunikasi. Komunikasi dapat berlangsung dimana saja, dalam lingkungan keluarga, lingkungan tetangga, lingkungan masyarakat, di kelas, di tempat keramaian, atau dimanapun kita berada komunikasi tetap berlangsung.
Bahasa memungkinkan manusia berpikir secara konkrit dan abstrak. Pikiran seseorang dapat berupa gagasan, informasi, opini dan lain-lain yang muncul dalam benaknya. Agar pikiran tersebut dapat tercapai efektif, diperlukan kemampuan mengungkapkan bunyi-bunyiartikulasi atau pengucapan kata-kata untuk dapat menyampaikan informasi dengan efektif dan komunikatif, pembicara harus menguasai isi pembicaraan tersebut (
Pembelajaran bahasa Indonesia aspek berbicara khususnya berpidato dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, guru sangat dituntut mempersiapkan rencana pembelajaran (silabus), agar siswa terampil berpidato. Dalam berpidato, siswa dituntut untuk mampu dalam hal kejelasan lafal, intonasi, nada, kelancaran dan sikap tubuh.<`r />Berpidato dalam situasi yang formal dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar memerlukan latihan dan bimbingan yang intensif. Seorang siswa tentu sering terlibat dalam kegiatan berbicara formal, misalnya bertanya dalam kelas, berdiskusi, berseminar, berpidato, berceramah, dan sebagainya.
Dalam proses belajar mengajar siswa dituntut kemampuannya mengemukakan pendapatnya secara lisan. Misalnya bertanya dalam kelas, berdiskusi, atau berpidato. Kemampuan siswa dalam mengemukakan gagasan dan pikiran secara lisan yang didukung oleh  argumentasi yang kuat untuk meyakinkan pihak lain sangat dituntut. Argumentasi yang kuat harus pula ditunjang oleh pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar. Cara berpidato pun harus jelas dan sistematis, supaya informasi yang disampaikan efektif.
Khususnya di SMP Negeri 3 Wangi-Wangi berdasarkan pengamatan dan data yang diperoleh dari kepala sekolah dan guru bidang studi, bahwa di SMP Negeri 3 Wangi-Wangi keterampilan berbicara khususnya keterampilan berpidato merupakan bagian yang dipentingkan dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan kenyataan yang diungkap di atas, maka perlu untuk mengadakan penelitian dengan judul “Kemampuan Berpidato Siswa Kelas 1 di SMP Negeri 3 Wangi-Wangi”. Sepanjang pengetahuan penulis belum ada peneliti yang mengkaji secara khusus mengenai kemampuan berpidato siswa kelas 1 SMP Negeri 3 Wangi-Wangi.

1.1.2. Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah Kemampuan Berpidato Siswa Kelas 1 SMP Negeri 3 Wangi-Wangi Tahun ajaran 2012/2013.

    Tujuan dan Manfaat Penelitian
    Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpidato siswa kelas 3 SMP Negeri 3 wangi-Wangi Tahun ajaran 2012/2013.

    Manfaat Penelitian
    Bagi guru bahasa Indonesia yaitu sebagai bahan masukan dan petunjuk tentang kemampuan berbicara khususnya kemampuan berpidato oleh siswa, serta pada aspek-aspek tertentu siswa mengalami kesulitan berhubungan dengan kemampuan berpidato.
    Sebagai bahan masukan dan umpan balik dalam penyempurnaan atau perbaikan pengajaran bahasa Indonesia khususnya tentang kemampuan berbicara yakni berpidato.
    Sebagai bahan informasi dan rujukan bagi mereka yang akan meneliti tentang kemampuan berpidato lebih mendalam lagi.

    Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah keterampilan berpidato yang meliputi: (1) kejelasan lafal, (2) intonasi, (3) kelancaran, (4) nada dan (5) sikap tubuh.

    Batasan Operasional
    Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan siswa untuk melakukan kegiatan berpidato.
    Berpidato adalah penyampaian gagasan atau petunjuk dalam bentuk lisan mengungkapkan pikiran dalam bentuk lisan oleh siswa kepada teman-temannya di kelas.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA


    Pengertian Pidato
Pidato adalah ilmu tentang seni berbicara secara monolog, yaitu hanya seorang yang berbicara. (Hendrikus 1990: 17)
Pidato adalah salah satu ragam berbicara yang sering digunakan dari dulu sampai sekarang. Dalam penataran-penataran, dalam peringatan-peringatan, dalam seminar-seminar, dalam perayaan-perayaan, pidato sering digunakan. Seseorang memiliki kemampuan berpidato dalam forum-forum tersebut, biasanya mendapatkan tempat dihati para pendengarnya. Itulah sebabnya sehingga banyak orang yang ingin berusaha untuk memiliki keterampilan berbicara dengan baik agar sanggup menyampaikan pidato dihadapan massa dengan baik pula.
Seorang pemimpin, seorang ahli, seorang guru, seorang mahasiswa hendaknya berusaha pula memiliki keterampilan berbicara umumnya dan memiliki kemampuan bepidato di hadapan massa khususnya karena bagaimanapun pada suatu saat kita akan dituntut untuk berpidato. Pidato merupakan suatu hal yang sangat penting baik di waktu sekarang maupun pada waktu yang akan datang, karena pidato merupakan penyampaian dan penanaman pikiran, informasi, atau gagasan dari pembicara kepada khalayak ramai. Seseorang yang berpidato dengan baik akan mampu meyakinkan pendengarnya untuk menerima dan mematuhi pikiran, informasi, gagasan, atau pesan yang disampaikan.
Agar dapat berpidatodengan baik adda beberapa faktor yang harus diperhatikan, antara lain:
    Mempunyai tekad dan keyakinan bahwa pembicara mampu meyakinkan orang lain. Dengan memiliki tekad yang bulat akan tumbuh keberanian dan sikap percaya diri sehingga ia tidak ragu-ragu mengucapkan pidatonya.
    Memiliki pengetahuan yang luas, sehingga si pembicara dapat menguasai materi dengan baik. Untuk itu si pembicara sebaiknya banyak membaca dan mendengarkan pembicaraan yang baik.
    Memiliki perbendaharaan kata yang cukup, sehingga si pembicara mampu mengungkapkan pidato dengan lancer dan meyakinkan.
    Melakukan latihan yang intensif. Berpidato memerlukan latihan, apalagi di hadapan massa. Persiapan yang matang dan latihan yang intensif akan sangat membantu kelancaran berpidato ( Arsjad, 1993: 53).

    Tata Krama Berpidato
Berpidato di hadapan umum merupakan suatu kehormatan. Berhasil atau tidaknya pidato itu juga ditentukan oleh tata krama berpidato. Tata krama itu tentu disesuaikan dengan forum yang dihadapi, di hadapan sesame golongan, di hadapan pelajar, di hadapan pemeluk suatu agama, atau di hadapan rakyat desa dan lain-lain.
Perhatikan tata krama berpidato di bawah ini:
    Jika berpidato di hadapan umum, hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
    Berpakaianlah dengan rapih dan bersih, tetapi tidak bergaya pamer dengan memakai perhiasan atau pakaian yang berlebihan.
    Gunakanlah kata-kata yang sopan dan jangan memperhatikan keangkuhan, kesombongan, atau kepongahan, tetapi dengan rendah hati.
    Jika pidato panjang, agar tidak membosankan pendengar hendaknya diselingi humor, namun humor itu harus sopan.
    Jika berpidato di depan wanita atau sebagian besar wanita dan yang berpidato pria, perhatikanlah kata-kata yang digunakan, hendaknya jangan sampai menyinggung perasaan.
    Jika berpidato di hadapan orang-orang termuka, hendaknya mempersiapkan diri dengan sempurna, dengan demikian keyakinan kita akan tumbuh, selain itu kita tidak perlu merasa rendah diri.
    Jika berpidato di hadapan semua golongan, kita harus terbuka dan terus terang dan dapat agak santai, namun jangan melupakan tata krama.
    Jika yang mendengarkan pidato kita itu pelajar atau mahasiswa, kita harus mampu meyakinkan mereka dengan argumentasi-argumentasi yang logis.
    Jika berpidato di depan pemeluk suatu agama, kita harus menjaga jangan sampai ada satu ucapan yang menyinggung martabat suatu agama.
    Jika yang mendengarkan pidato kita itu masyarakat desa, gunakanlah kata-kata atau kalimat yang sederhana, sehingga pidato kita itu mudah dimengerti.

    Posisi Berpidato
Komunikasi akan lebih efektif  jika si pembicara dapat dilihat  oleh pendengar. Daya tarik akan kurang jika yang berpidato tidak dapat dilihat oleh pendengar. Usahakanlah berdiri pada tempat terteentu, jangan duduk. Berpidato dengan duduk hanya dapat dibenarkan dengan alsan tertentu. Ada juga pidato yang diucapkan di hadapan pendengar yang sama-sama duduk di lantai, misalnya pertemuan-pertemuan di desa.  Yang berpidato harus dapat menyesuaikan diri dengan situasi.

    Sistematika Berpidato
    Secara garis besar sistematika adalah sebagai berikut:
    Mengucapkan salam pembuka dan menyapa hadirin.
    Menyampaikan pendahuluan yang biasanya dilahirkan dalam bentuk ucapan terima kasih, atau ungkapan kegembiraan, atau rasa syukur.
    Menyampaikan isi pidato, yang diucapkan dengan jelas dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dengan gaya bahas yang menarik.
    Menyampaikan kesimpulan dari isi pidato, supaya mudah diingat oleh pendengar.
    Menyampaikan harapan yang berisi anjuran atau ajakan kepada pendengar untuk melaksanakan isi pidato.
    Menyampaikan salam penutup.

    Faktor-Faktor Penunjang Keefektifan Berpidato
    Agar  pidato sukses, disamping dapat menguasai massa, masih diperlukan hal-hal berikut:
    Pembicara dituntut seseorang yang bermoral. Jika pembicara tidak baik dan diketahui oleh pendengar, maka pendengar akan mencemooh. Pembicara yang bermoral baik dan jujur akan sangat berkesan bagi pendengar.
    Pembicara hendaknya sehat jasmani dan rohani, sehingga penampilannya dapat bersemangat gagah, dan simpatik. Jangan sekali-kali menunjukkan fisik yang lemah di hadapan massa.
    Sarana yang diperlukan hendaknya cukup menunjang, misalnya publikasi, jika disampaikan pidato di hadapan massa, pengeras suara yang memadai, waktu dan tempat yang sesuai.
    Jika berpidato di hadapan massa, harus diperhatikan volume suara, pengetahuan massa, keadaan sosial, kebiasaan, adat istiadat,dan agama, waktu yang berbicara yang begitu lama, pembicara harus sabar dan menyesuaikan gayanya dengan massa.

    Ciri-Ciri Pidato yang Baik
    Ada sembilan hal yang mencirikan suatu pidato yang baik yaitu sebagai berikut:
    Saklik
Pidato dikatakan saklik apabila memiliki objektivitas dan unsur-unsur yang mengandung kebenaran. Saklik juga berarti bahwa ada hubungan antara isi dan formulasi pidato, sehingga indah kedengarannya, tetapi bukan berarti dihiasi dengan gaya bahasa yang berlebihan.
    Jelas
Pidato sedapat mungkin isinya dapat dimengerti oleh pendengar. Pembicara yang tidak dapat mengungkapkan pikiran secara jelas umumnya karena dia sendiri belum memahami masalah secara tepat dan benar.
    Hidup
Sebuah pidato yang baik harus hidup. Untuk menghidupkan pidato dapat  dipergunakan gambar, cerita pendek atau kejadian-kejadian yang relevan sehingga memancing perhatian pendengar.
    Memiliki Tujuan
Setiap pidato harus memiliki tujuan, yaitu apa yang mau dicapai. Tujuan ini harus dirumuskan dalam sutu atau dua rumusan pokok.
    Memiliki Klimaks
Klimaks dalam pidato adalah pembeberan kejadian demi kejadian atau kenyataan demi kenyataan dengan berusaha menciptakan titik-titik puncak dalam pidato untuk memperbesar ketegangan dan rasa ingin tahu pendengar.
    Memiliki Pengulangan
Pengulangan atau redundans dalam pidato yang dimaksudkan terutama adalah pengulangan isi pesan dan bukan rumusan
    Berisi Hal-hal yang Mengejutkan
Memunculkan hal-hal yang mengejutkan dalam pidato berarti menciptakan hubungan yang baru dan menarik antara kenyataan-kenyataan yang dalam situasi biasa tidak dapat dilihat.
    Dibatasi
Pidat yang dibatasi adalah pidato yang hanya membeberkan satu atau dua persoalan yaitu tertentu saja.
    Mengandng Humor
Humor dalam pidato itu perlu, hanya saja tidak boleh terlalu banyak, sehingga member kesan bahwa pembicaraan tidak bersungguh-sungguh.

    Persiapan Berpidato
Menurut Keraf (dalam Arsjad, 1993: 56) ada tujuh langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam mempersiapkan pidato yang baik, yaitu:
    Menentukan topik
    Menganalisis pendengar dan situasi
    Memilih dan menyampaikan topik
    Mengumpulkan bahan
    Membuat kerangka uraian
    Menguraikan secara mendetail
    Melatih dengan suara nyaring

    Menentukan Topik dan Tujuan
    Dalam hal menentuka topik atau topik pembicaraan yang akan disampaikan dalam pidato perlu deprhatikan langkah-langkah berikut:
    Topik yang dipilih hendaknya serba sedikit diketahui, dan ada kemungkinan untuk memperoleh lebih banyak keterangan atau informasi untuk melengkapinya.
    Persoalan yang disampaikan hendaknya menarik perhatian bagi pembicara sendiri.
    Persoalan yang dibicarakan hendaknya juga menarik perhatian pendengar. Suatu topik dapat menarik perhatian pendengar  karena:
    Topik itu mengenai persoalan para pendengar sendiri.
    Merupakan suatu jalan keluar dari suatu persoalan yang tengah dihadapi.
    Merupakan persoalan yang tengah ramai dibicarakan dalam masyarakat, atau persoalan yang jarang terjadi.
    Persoalan yang dibawakan merupakan konflik pendapat.
    Tingkat kesulitan persoalan yang akan habis hendaknya disesuaikan dengan tingkat kemampuan pendengar. Persoalan yang akan disampaikan hendaknya jangan sampai melampaui daya tangkap, sebaiknya jangan pula terlalu mudah, sebab dapat mengurangi perhatian pendengar terhadap si pembatasan dalam pidato.
    Persoalan yang  disampaikan hendaknya dapat diselesaikan dalam waktu yang disediakan bila pidato melampaui waktu yang ditentukan, dapat menimbulkan perhatian pendengar akan berkurang dan bahkan akan lenyap sama sekali.
Untuk menentukan tujuan pembicaraan hal ini perlu memperhatikan keadaan dan keinginan pembicara. Tujuan pembicaraan tersebut dapat  dibedakan atas tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan Umum
Tujuan umum beserta reaksi-reaksi umum yang terdapat dalam suatu uraian dapat dibedakan atas. 
    Tujuan Umum Reaksi yang diinginkan Sifat dan jenis uraian
    Mendorong membangkitkan emosi dan inspirasi persuasive
    Meyakinkan menyesuaikan pendapat, intelektual, persuasif keyakinan
    Bertindak/berbuat tindakan atau perbuatan tertentu dari persuasif pendengar
    Memberitahukan pengertian yang tepat mengenai instruktif suatu hal
    Menyenangkan minat dan kegembiraan reaktif
Tujuan uraian dikatakan mendorong bila pembicara berusaha memberi semangat, membangkit kegairahan atau menekankan perasaan yang kurang baik, serta menunjukkan rasa hormat dan pengabdian. Reaksi yang diharapkan adalah menimbulkan inspirasi atau atau membangkitkan emosi para pendengar. Misalnya, pidato Ketua Umum PSSI, Kardono, diharapkan para pemain PSSI yang akan bertanding di luar negeri bertujuan agar memiliki semangat bertanding yang cukup tinggi dalam rangka membela nama bangsa dan negara.
Tujuan suatu uraian dikatakan  meyakinkan apabila pembicara berusaha mempengaruhi keyakinan, mental, dan intelektual para pendengar. Alat yang sangat penting dalam uraian seperti ini adalah argumentasi. Untuk itu diperlukan bukti-bukti, fakta-fakta, atau contoh-contoh kongkrit yang dapat meyakinkan para pendengar. Reaksi yang diharapkan dari para pendengar  persesuaian  pendapat, intelektual, keyakinan, dan lain-lain atas  persoalan yang dibawakan.
Tujuan suatu uraian dikatakan berbuat atau bertindak bila pembicara menghendaki adanya tindakan atau reaksi fisik dari pendengar. Misalnya berupa seruan persetujuan atau ketidaksesuaian, pengumpulan dana, penedatanganan suatu resolusi, pengadaan suatu demokrasi. Dasar dari suatu tindakan atau perbuatan adalah keyakinan yang mendalam atau tebakarnya emosi, atau kedua-duanya. Tujuan suatu uraian untuk mendorong dan meyakinkan serta para pendengar dapat bertindak atau berbuat sesuatu termaksud uraian bersifat persuasif yang artinya membujuk atau mendorong.
Tujuan suatu uraian dikatakan memberitahukan, apabila pembicara ingin memberitahukan atau member informasi tentang sesuatu kepada para pendengar agar mereka dapat mengerti dan memahami hal itu atau memperluas bidang pengetahuan mereka. Misalnya seseorang guru menyampaikan pelajaran di kelas, seorang dokter menyampaikan masalah keluarga berencana kepada ibu-ibu rumah tangga. Reaksi yang diharapkan agar para pendengar mengerti dan memahami tentang suatu dan serta menambah dan memperluas pengetahuan mereka tentang hal yang kurang atau  belum diketahuinya. Uraian seperti ini bersifat instruktif atau uraian
yang mengandung pelajaran.
Tujuan suatu uraian disebut  menyenangkan, apabila pembicara bermaksud  menggembirakan atau menimbulkan suasana gembira atau menyenangkan para pendengarnya. Pembicaraan seperti ini biasanya dilakukan dalam suatu resepsi, jamuan, pesta, perayaan, atau pertemuan gembira lainnya. Humor  merupakan alat yang penting dalam uraian seperti ini. Reaksi yang diharapkan dari uraian seprti ini bersifat adalah menimbulkan minat dan kegembiraan pada hati pendengar. Uraian seperti ini bersifat rekreatif  atau uraian yang menimbulkan kegembiraan dan kesenangan.
 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dapat diartikan sebagaisuatu tanggapan khusus yang diharapkan dari para pendengar setelah pembicara selesai menyampaikan suatu uraian. Tujuan khusus itu merupakan suatu hal yang diharapkan untuk dikerjakan, dirasakan, diyakini, dimengerti, atau disenangi oleh pendengar. Misalnya seorang pembicara akan menyampaikan suatu uraian dengan topik  ‘Cara Belajar Yang Efektif’ , maka dapatlah dibuat tujuan umum dan tujuan khusus sebagai berikut:
Topik             : “Cara Belajar yang Efektif”
Tujuan Umum        : Mendorong
Tujuan Khusus    : Untuk  menarik sebanyak mungkin agar para pendengar untuk melaksanakan cara belajar yang efektif.
Dengan topik yang sama dapat ditentukan tujuan umum dan tujuan khusus sebagai berikut:
Topik             :  “Cara Berlajar yang Efektif”
Tujuan Umum        :  Meyakinkan
Tujuan Khusus      :  Agar pendengar memperoleh keyakinan dalam dirinya tentang cara belajar yang efektif
Topik             :  “Cara Belajar yang Efektif”
Tujuan Umum     :  Berbuat atau Bertindak
Tujuan Khusus     :  Agar pendengar  setelah selesai mendengarkan uraian melakukan cara belajar yang efektif.
Topik            :  “Cara Belajar yang Efektif”
Tujuan Umum        :  Memberitahukan
Tujuan Khusus     :  Agar pendengar dapat membedakan cara belajar yang efektif dengan cara belajar  yang tidak efektif.
    Menganalisis Situasi dan  Pendengar
    Menganalisis Situasi
Dalam menganalisis situasi perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
    Maksud pengunjung mendengarkan uraian
    Adat kebiasaan atau tata cara kehidupan pendengar
    Susunan acara
Pembicara pada waktu, di tengah-tengah atau pada akhir acara. Pada waktu pagi, siang, sore, atau malam hari, sesudah atau sebelum perjamuan dan sebagainya dan sebagainya.
    Menganalisis Pendengar
Ada beberapa hal yang dapat dipakai untuk menganalisis pendengar yang akan dihadapi:
    Data-data  umum
Yang perlu dipehatikan dalam data-data umum ini adalah: jumlah pendengar, usia, pekerjaan, pendidikan, dan keanggotaan sosial atau politik.
    Data-data khusus
Data-data khusus yang perlu mendapat  perhatian meliputi:
    Pengetahuan pendengar mengenai topik yang dibawakan. Dalam hal ini pembicara harus berusaha dapat menentukan seberapa dalam pengetahuan pendengar tentang topik pembicaraan yang disampaikan. Jika pendengar terdiri dari bermacam-macam orang   dapat mengambil sebagai dasar yaitu pengetahuan rata-rata dari para pendengar.
    Minat dan Keinginan Pendengar
Hal ini pembicara harus berusaha mengetahui apa yang diperlukan oleh pendengarnya, terutama keperluan yang dapat menghubungkan pendengar dengan topik pembicaraannya.
    Sikap pendengar
Dalam garis besarnya sikap para pendengar terhadap suatu topik pembicaraan akan lahir dalam salah satu bentuk berikut: menaruh perhatian atau sama sekali apatis. Sedangkan terhadap pembicaraan sendiri para pendengar dapat mengambil sikap bersahabat, dan sikap angkuh.
Sikap apatis selalu timbul bila pendengar tidak melihat adanya hubungan antara pokok pembicaraan dan kepentingan dan persoalan mereka. Oleh karena itu, pembicara hendaknya selalu berusaha untuk mengaitkan pokok pembicaraan dengan persoalan hidup pendengar.
Sikap pendengar terhadap pembicara sangat ditentukan oleh sikap mereka, sejauh mana keintiman atau keakraban mereka terhadap pembicara sehubungan dengan pengetahuan pembicara tentang topik yang dibawakan itu.
Bila kita telah memperoleh data dan informasi tentang situasi dan sikap pendengar secara umum seperti sifat  pertemuan, kewajiban pembicara selanjutnya adalah berusaha agar dapat menyesuaikan diri dengan situasi terebut. Penyesuaian diri ini sangat penting agar tujuan pembicaraan tercapai.

    Memilah dan Menyempitkan Topik
Persoalan yang akan disajikan biasa terlebih dahulu ditentukan oleh suatu panitia atau seseorang yang meminta seseorang pembicara. Namun kadang-kadang persoalan yang akan disajikan itu diserahkan  sepenuhnya kepada pembicara.
Pemilihan topik hendaknya disesuaikan dengan sifat pertemuan serta  data dan informasi tentang situasi atau pendengar yang akan hadir dalam pertemuan. Persoalan atau topik yang akan disajikan jangan terlalu luas, melainkan harus disempitkan atau dibatasi, disesuaikan dengan waktu yang disediakan.

    Mengumpulkan Bahan
Sebelum menyusun suatu naskah terlebih dahulu pembicara harus mengumpulkan bahan yang diperlukan. Bahan itu harus berhubungan dengan persoalan atau topik yang akan dibahas. Lebih banyak akan lebih lengkap bahan yang akan diperoleh akan memperlancar pembicara dalam menyusun suatu naskah. Bahan ini dapat diperoleh dari buku, majalah, dan surat kabar. Selain itu bahan dapat pula diperolah dari wawancara  dengan orang yang dapat memberikan informasi sehubungan dengan persoalan atau topik yang akan dibahas, hasil observasi, penelitian,  dan angket. Bahan yang diperoleh itu akan melengkapi pengetahuan dan pengalaman pembicara dalam pengolahan suatu naskah yang akan disampaikann. Pengumpulan bahan ini sama prinsipnya deengan diskusi kelompok.

    Membuat Kerangka Uraian
Agar memudahkan pembicara dalam menyusun suatu naskah sebelumnya pembicara harus membuat kerangka uraian terlebih dahulu. Kerangka uraian yang dibuat itu sebiaknya terperinci atau tersusun baik. Dalam kerangka tersebut persoalan atau topik yang akan dibahas dibagi menjadi beberapa bagian atau sub-sub topik. Tiap bagian-bagian itu dibagi pula menjadi bagian-bagian yang lebih kecil yang menjelaskan bagian sebelumnya.
Bagi orang yang sudah biasa berbicara dihadapan umum, kerangka seperti itu sudah tidak cukup untuk digunakan sebagai pegangan dalam pembicaraannya. Namun, bagi pertemuan tertentu atau bagi orang yang menghendaki suatu naskah uraian, kerangka uraian itu masih harus dikembangkan lagi menjadi suatu uraian atau karangan yang menarik dan menjadi suatu naskah pembicara yang diinginkan.

    Menguraikan Secara Mendetail
Uraian atau naskah disusun berdasarkan kerangka yang telah dibuat sebelumnya. Dengan kerangka yang terinci dan tersusun baik, penyusunan naskah diharapkan tidak akan mengalami kesulitan yang berarti.
Dalam penyusunan naskah hendaknya dipergunakan kata-kat yang tepat penggunaan kalimat yang efektif pemakaian istilah-istilah dan gaya bahasa yang dikehendakisehingga dapat menjelaskan uraian.
Teknik penyusunan naskah di bawah ini dapat menjadi pedoman:
    Dalam bagian pengantar uraian perlu disampaikan suatu orientasi mengenai apa yang akan diuraikan, serta bagaimana usaha untuk menjelaskan tiap bagian itu. Dengan cara ini diharapkan pendengar akan lebih siap untuk mengikuti uraian itu dengan cermat dan penuh perhatian.
    Dalam memasuki materi uraian, pembicara tiap kali harus menekankan bagian-bagian yang penting sebagian sudah dikemukakan pada awal orientasinya. Tiap bagian yang mendapat penekanan itu kemudian diikuti dengan penjelasan, ilustrasi, atau keterangan-keterangan yang merupakan perincian yang perlu diketahui pendengarnya.
    Pada akhir uraian, pembicara sekali menyampaikan ikhtisar seluruh uraian itu, agar para pendengar dapat memperoleh gambaran secara bulat sekali lagi mengenai seluruh persoalan yang baru saja selesai dibicarakan.

    Melatih dengan Suara Nyaring
Sebelum menyampaikan suatu uraian di hadapan umum hendaknya pembicara terlebih dahulu melakukan latihan membaca naskah, agar pada waktunya nanti dapat melakukan pidato dengan lancer. Dengan melakukan latihan, seorang pembicara akan dapat membiasakan diri dan menemukan cara dan gaya yang tepat.

    Faktor-Faktor Penunjang Keefektifan Berpidato
Faktor-faktor penunjang keefektifan berpidato adalah sebagai berikut:

    Kejelasan Lafal
Lafal adalah cara seseorang atau sekelompok orang disuatu masyarakat mengucapkan bunyi bahasa. Tingkat penyaringan ini tentu disesuaikan dengan situasi, tempat, jumlah pendengar, dan akustik. Tetapi perlu diperhatikan jangan berteriak. Kita aturlah kenyaringan suara kita supaya dapat didengar oleh semua pendengar dengan jelas, dengan juga mengingat gangguan dari luar.
    Intonasi
Intonasi adalah lagu kalimat atau ketepatan penyajian tinggi rendahnya nada. Menyebutkan sebuah kalimat haruslah berdasarkan kalimat itu sendiri sehingga intonasinya dapat dikatakan benar. Berdasarkan intonasinya kalimat dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: kalimat seru, kalimat tanya, dan kalimat berita.
    Nada
Nada adalah tinggi rendahnya bunyi. Kesesuaian tekanan nada sendi dan durasi akan merupakan daya tarik tersendiri dalam berbicara. Bahkan kadang-kadang merupakan faktor penentu. Walaupun masalah yang dibicarakan kurang menarik, dengan penempatan tekanan, nada, sendi dan durasi yang sesuai akan menyebabkan masalah yang menarik.
    Sikap Tubuh tenang dan tidak kaku
Pembicara yang tidak tenang, lesu, dan kaku tentulah akan memberikan kesan pertama yang  kurang menarik. Padahal kesan pertama ini sangat penting untuk menjamin adanya kesinambungan perhatian pihak pendengar. Dari sikap yang wajar saja sebenarnya pembicara sudah dapat menunjukan otoritas dirinya. Tentu saja sikap ini sangat ditentukan oleh situasi, tempat, dan penguasaan materi. Penguasaan materi yang baik setidaknya akan menghilangkan kegugupan. Namun bagaimana pun, sikap ini memerlukan latihan. Kalau sudah biasa, lama kelamaan rasa gugup akan hilang dan akan timbul sikap tenang dan wajar. Sebaiknya dalam latihan sikap ini ditanamkan lebih awal karena sikap ini merupakan modal utama untuk kesuksesan berbicara.
    Kelancaran
Pembicara yang lancar berbicara akan memudahkan pendengar memahami isi pembicaraan. Sering kali mendengar pembicara berbicara terputus-putus, bahkan antara bagian-bagian yang terputus-putus  itu  diselipkan bunyi-bunyi tertentu yang sangat mengganggu penangkapan  pendengar, misalnya menyelipkan bunyi ee, oo, aa dan sebagainya. Sebaliknya pembicara yang terlalu cepat berbicara juga akan menyulitkan pendengar menangkap pokok pembicaraan.

    Metode Berpidato
Metode berpidato yang dimaksud  dalam penelitian ini adalah metode menghapal. Metode ini merupakan kebalikan dari metode impromptu. Penyampain lisan seperti pidato yang disajikan dengan metode ini dipersiapkan dan ditulis secara lengkap lebih dahulu, kemudian dihapal kata demi kata. Ada pembicara yang berhasil dengan metode ini, namun ada juga yang tidak. Pembicara dengan menggunakan metode ini sering menjenukan dan tidak menarik, ada kecenderungan berbicara cepat-cepat dan mengeluarkan kata-kata tanpa menghayati maknanya. Selain itu metode ini juga sering menyulitkan pembicara untuk menyesuaikan diri dengan situasi dengan reaksi-reaksi pendengar ketika menyampaikan uraiannya.


BAB III
METODE  PENELITIAN

    Jenis dan Metode Penelitian
Jenis penelitian ini  adalah penelitian kelas karena data diambil dari kelas sesuai dengan tujuan penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, karena pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan mendeskripsikan kemampuan siswa kelas IX SMP Negeri 3 Wangi-Wangi tahun ajaran 2012/2013 dalam berpidato, yang selanjutnya dalam realisasi pengumpulan data dianalisis dengan menggunakan angka-angka dan ditabulasi sesuai dengan prinsip-prinsip statistik.

    Populasi dan Sampel
    Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas 3 SMP Negeri 3 Wangi-Wangi Tahun ajaran 2012/2013. Siswa kelas IX terdiri atas lima kelas yaitu kelas IXa, IXb, IXc, IXd, dan IXe. Dengan  rincian masing-masing kelas berjumlah 23 siswa jadi jumlah keseluruhan adalah  orang.






TABEL 3.1
Jumlah Populasi Penelitian Siswa Kelas IX SMP Negeri 3 Raha
Tahun ajaran 2012/2013
No    Kelas    Jumlah Siswa
1    IXa    24
2    IXb    23
3    IXc    24
4    IXd    24
5    IXe    25
    JUMLAH    120


3.2.2 Sampel Penelitian   
Penentuan sampel dilakukan dengan teknik proportinate stratifaid random sampling. Populasi adalah keseluruhan objek dalam penelitian sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil dari anggota populasi yang menjadi objek penelitian. Jumlah populasi sebanyak 120 siswa, diambil 5% taraf kesalahan dari populasi sehingga diperoleh 89 siswa. Hal ini berdasarkan pandangan (Isaac dan Michael dalam Sugiono, 2009:86-87).

Pengambilan sampel ini dilakukan dengan cara acak dari keterwakilan masing-masing strata keseluruhan populasi. Populasi yang heterogen kemudian dipisah ke dalam kelompok-kelompok yang homogen pada kategori tingkatan nilai. Maka selanjutnya ditarik sampel dari masing-masing kelompok yang telah heterogen tersebut. Penarikannya secara acak dari setiap kelompok yang telah dikelompokan secara homogen. Adapun, nilai yang termasuk dalam pengkategorian penarikan sampel ini adalah sebagai berikut.

Adapun langkah-langkah penarikan sampel adalah sebagai berikut:
    Membuat undian berupa gulungan kertas dengan dua opsi pada undian tersebut yaitu gulungan kertas yang berisi checklist (tanda centang) dan kertas yang berisi cross (tanda silang).
    Menggulung kertas sebaik-baiknya dan memasukkannya ke kotak yang nantinya akan dibagikan pada siswa satu persatu.
    Sebelum siswa mendapat giliran untuk mengambil gulungan kertas, terlebih dahulu siswa dibagi berdasarkan strata (tingkatan) nilai.
     Siswa yang mendapat nilai 9 digabung menjadi satu kelompok, demikian halnya dengan siswa yang mendapat nilai 8, 7, 6.
    Setiap siswa mengambil satu gulungan kertas dan siswa yang mendapat gulungan kertas yang terdapat tanda centang menjadi sampel penelitian sedangkan yang mendapat tanda silang tidak menjadi sampel.

3.3  Instrumen Penelitian
   Untuk memperoleh data tentang kemampuan berpidato siswa kelas  IX SMP Negeri 3 Wangi-Wangi, maka jenis instrumen yang digunakan adalah tes lisan yakni  tes berpidato. Tema pidato yakni pendidikan. Sedangkan judulnya diserahkan kepada masing-masing siswa untuk membuatnya. Metode yang digunakan dalam berpidato tersebut diberikan pilihan yaitu metode menghafal atau metode naskah.

    Teknik Pengumpulan Data
 Pengumpulan data untuk keperluan peneliti yakni teknik tes kemampuan berpidato. Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam berpidato,  maka pada saat siswa  berpidato peneliti menilainya dengan menggunakan lembar observasi (terlampir) yang telah disiapkan. Tiap siswa diberikan kesempatan untuk berpidato maksimal 10 menit.

    Teknik Pengolahan Data
Adapun langkah-langkah pengolahan hasil tes keterampilan berpidato,  adalah: (1) menilai kejelasan lafal, (2) menilai intonasi, (3) kelancaran, (4) menilai nada dan, (5) menilai sikap tubuh. Di dalam setiap unsure yang mencapai 85% -100% diberi skor 4, mencapai 65% -84% diberi skor 3, mencapai 35% -64% diberi skor 2 dan unsur  yang hanya mencapai 0-34% diberi skor 1.
    Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan menggunakan deskriptif kuantitatif, yaitu analisis berdasarkan persentase. Tujuanya untuk menggambarkan hasil penelitian secara objektif yang diperoleh dari lapangan berupa hasil menulis surat dagang dan  surat kuasa serta mempersentasekan tingkat kemampuan siswa pada setiap aspek yang diujikan baik secara individual maupun klasikal.
Siswa dikatakan mampu secara individu jika mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 65% dari setiap aspek yang dinilai sebagai standar yang digunakan oleh SMAN 1 Tinanggea. Sedangkan secara klasikal siswa dikatakan mampu apabila memiliki ketuntasan belajar 85 % dari setiap aspek yang dinilai.
Rumus yang digunakan untuk menentukan persentase kemampuan secara individual adalah:

    Keterangan:
KI = kemampuan individu
Fx = jumlah skor yang diperoleh siswa
N = jumlah skor maksimal
 Sedangkan, rumus menentukan kemampuan siswa secara klasikal adalah:

KK =  (" "  siswa yang secara individu memperoleh persentase ≥65 %)/(jumlah sampel)

Dari persentase yang diperoleh, baik untuk kemampuan siswa secara individual maupun secara klasikal, maka berpedoman pada Penilaian Acuan Patokan (PAP). Skor maksimum pada penilaian ini adalah 12, skor minimum adalah 1 dan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada kelas XI SMAN 1 Tinanggea adalah 85% secara klasikal sebagai penentu pengkategorian apakah siswa kelas XI mampu atau belum.untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Dari tabel tersebut, dapat dijelaskan sebagai berikut:
    Siswa dikategorikan sangat mampu menulis surat kuasa dan surat resmi, apabila mencapai skor 11 - 12 dengan persentase 85% - 100%.
    Siswa dikategorikan mampu menulis surat kuasa dan surat resmi, apabila mencapai skor 6-10 dengan persentase 65% - 80%.
    Siswa dikategorikan tidak mampu menulis surat kuasa dan surat resmi,  apabila mencapai skor 1 – 5 dengan persentase 5% - 60%.