Seseorang yang hadir menemani dalam kegundahan hati
Menjadi pendengar setia tanpa protes dikala rentetan kata-kata berubah menjadi kalimat yang ku eja terbata
Suka, duka, bimbang ku bagi denganmu walau kau tak pernah meminta bahkan sempat tuk menolak
Memberi petuah bagai seorang anak kecil yang dinasehati karena berbuat salah, harapan bertumpuh menjadi lega
Entah berawal dari mana kau menemaniku, dan entah sampai kapan persahabatan ini terjalin mungkin sang waktu yang kan menjawab
Bahkan kata bosan tak ku dengar darimu walau masalah beruntun menghinggapi kau ada untukku
Terkadang kataku membuatmu sedih, sikapku yang membuatmu marah, namun kau tak meninggalkanku sendiri dalam langkah tertatihku
Perbedaan antara aku dan kau menjadi penguat dalam rapuhnya tali kehidupan
Kau ada sebagai penetral sikap egoku yang tak berubah
Kekanak-kanakkan,
Jenuh.
Hadirmu membuat hati tentram, damai, walau segudang tanya tak terjawab membimbing dalam menemukan sebaris kata yang kucari
Dalam rayuan manjaku yang selalu mengusik ketenangan batinmu, dan pesta kata-kata memanggilmu kepadaku
Ketakutan menempuh perjalanan hidup dengan beban yang tak sanggup ku imbangi
Membuat kerja otak tak menentu
Hati bimbang menemukan arah jalan setapak dari lebarnya zebracross metropolitan
Lembaran kisah yang tak sempat terselesaikan
Kisah indah dalam diary kau gores dengan tinta emas yang kan menjadi sejarah betapa berharganya dirimu
Ya, itulah kau sahabat
Jumat, 24 Mei 2012
Menjadi pendengar setia tanpa protes dikala rentetan kata-kata berubah menjadi kalimat yang ku eja terbata
Suka, duka, bimbang ku bagi denganmu walau kau tak pernah meminta bahkan sempat tuk menolak
Memberi petuah bagai seorang anak kecil yang dinasehati karena berbuat salah, harapan bertumpuh menjadi lega
Entah berawal dari mana kau menemaniku, dan entah sampai kapan persahabatan ini terjalin mungkin sang waktu yang kan menjawab
Bahkan kata bosan tak ku dengar darimu walau masalah beruntun menghinggapi kau ada untukku
Terkadang kataku membuatmu sedih, sikapku yang membuatmu marah, namun kau tak meninggalkanku sendiri dalam langkah tertatihku
Perbedaan antara aku dan kau menjadi penguat dalam rapuhnya tali kehidupan
Kau ada sebagai penetral sikap egoku yang tak berubah
Kekanak-kanakkan,
Jenuh.
Hadirmu membuat hati tentram, damai, walau segudang tanya tak terjawab membimbing dalam menemukan sebaris kata yang kucari
Dalam rayuan manjaku yang selalu mengusik ketenangan batinmu, dan pesta kata-kata memanggilmu kepadaku
Ketakutan menempuh perjalanan hidup dengan beban yang tak sanggup ku imbangi
Membuat kerja otak tak menentu
Hati bimbang menemukan arah jalan setapak dari lebarnya zebracross metropolitan
Lembaran kisah yang tak sempat terselesaikan
Kisah indah dalam diary kau gores dengan tinta emas yang kan menjadi sejarah betapa berharganya dirimu
Ya, itulah kau sahabat
Jumat, 24 Mei 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar