Malam tanpa bintang tidak menyusutkan semangat untuk sang pemimpi dikala sinar lilin menerangi dan dimeriahkan paduan suara jangkrik yang bernyanyi ditengah kebisuan malam yang menunggu mentari menyambut pagi dengan semangat baru. '_'

Kamis, 07 Juni 2012

MULAI MENULIS AGAR JADI PENULIS

Oleh: Serlin

    Tulis menulis bagi sebagian orang adalah sesuatu yang kurang menarik, menjemukan bahkan membuat frustasi. Mengapa? Selain karena kekeliruan pemahaman esensi konsep menulis, atau pengalaman disekolah dalam belajar menulis yang mungkin kurang menyenagkan. Oleh karena itu inilah saatnya kita mulai mulai menata ulang presepsi kita tentang menulis karena miskonsepsi dan pengalaman yang kurang menjadi penghalang kitauntuk tertarik menulis .
    Salah satu penulis Arham Rasyid, namun lebih dikenal dengan nama Arham Kendari yang menulis buku Jakarta Underkompor (2007) dan Dumba-Dumba Gleter (2009) yang salah satu bukunya menjadi bestseller. Awalnya Arham hanya iseng-iseng atau sekedar hobi menulis curhatan di frienster (dunia maya) dan akhirnya menulis buku yang merupakan respond an dukungan dari teman-teman blok agar tulisan-tulisannya tersebut dijadikan sebuah buku.
    Sebagai seorang yang tidak berlatar belakang seorang penulis melainkan seorang kalikatur dan penyeleksi opini disalah satu mediamasa dikendari yaitu Kendari Pos. Arham kendari berhasil menjadi salah satu penulis bestseller yang berasala dari kendari dengan gaya penulisan yang ringan dan menghibur.
    Menulis sebenarnya bukanlah sesutu yang asing bagi kita banyak bentuk bahasa tulis yang akrab dengan kita seperti artikel, esay, laporan, resensi, karya sastra, buku, komik, dan cerita. Tulisan-tulisan tersebut hadir  dan dikemas secara menarik yang menggambarkan perasaan penulisnya. Terkadang seseorang enggan menulis karena merasa tidak berbakat dalam menulis dan tidak tau bagaimana untuk memulai menulis. Mengapa hal tersebut terjadi ? ketidak sukaan menulis juga tidak lepas dari pengaruh lingkungan warga dan masyarakatnya.
    Mulailah menulis jangan ragu-ragu, jangan menyimpan tulisan itu sendiri tapi berbagilah. Kita tidak bias belajar dan maju jika tulisan kita tidak ada yang mengkritik. Mulailah menulis dari hal yang kecil-kecil sampai pada hal  yang besar dan jangan menulis untuk orientasi penerbit dan jangan jadi penulis yang fulgar. Ambilah yang terbaik dari sebuah tulisan junjung tinggi moral dan agama demikian kata Arham.
    Dunia tulis menulis bukanlah sekedar teori tapi membutuhkan keterampilan. Tanpa dilibatkan langsung dalam kegiatan dan latihan menulis seseorang tidak akan pernah mampu untuk menulis dengan baik. Tidak banyak orang yang dapat menulis dengan sekali jadi bahkan penulis professional sekalipun.
    Arham kendari seorang penulis bergenre komedi yang salah satu inspirasinya dari Buku Lupus. Lupus merupakan salah satu buku bergenre komedi yang banyak digemari pembaca dari berbagai kalangan karena ceritanya yang dikemas dengan menarik dan lucu. Arham memilih genre humor agar dapat member hiburan bagi pembaca.
    Jangan menulis secara individualis yaitu menulis untuk mengeksplor diri sendiri. Tapi menulislah agar dapat bermanfaat bagi orang lain. Dalam menulis Arham mempunyai teori subjektif yaitu menulis yang sifatnya normatif, jika sudah membuat opening maka buatlah ending terlebih dahulu, buatlah kejutan diawal dan sisipkan klimaks ditengah. Tinggalkan sejenak tulisan bila jenuh atau pusing bisa satu sampai dua hari maka seetelah itu akan muncul ide- ide baru yang segar dan jangan terpaku oleh teori buatlah opening yang menarik. Hal ini telah dibuktikan oleh Arham dalam penulisan buku-bukunya.
    Terkadang sesuatu menjadi  sulit jika kita berfikir hal tersebut sulit dan tidak mencoba mengatasi kesulitan itu. Dengan kemauan yang keras insyallah akan menjadi mudah. Berbagi pengalaman yang dilakukan Arham  dapat menjadi pendorong semangat bagi kita untuk memulai menulis. Arham sendiri tidak pernah bermimpi menjadi seorang penulis namun kesempatan kesempatan yang ada dipergunakan sebaik mungkin seperti kata pepatah kesempatan emas tidak akan datang dua kali.
    Karya-karya yang berkualitas dapat menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi penulis. Apalagi bila hal tersebut didapatkan dengan susah payah dan akan sangat berharga bila pertamakali mendapatkan hasilnya dan hal tersebut menjadi motivasi untuk penulisan-penulisan selanjutnya. Oleh karena itu mulailah kita  menulis dari sekarang.***

Mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar