Kebahagiaan itu nyata, bertanda senyuman
Kesedihan itu ada dikala tetesan air mata jatuh
Kesombongan yang terpancar dari kekecewaan
Perhatian yang penuh keegoisan
Menyambut kemenangan yang dirampas dari perjuangan yang melelahkan
Menahan langkah yang terjebak oleh imajinasi yang liar
Terhalang sempitnya ruang pembatas
Kayu persegi yang menjadi penyelamat menutup remuknya tubuh
Kesungguhan yang tidak sempat kau baca
Dari tatapan manjaku berusaha mencoba keluar dari perangkapmu
Menuju tempat-tempat pelarian terakhir yang menjadi tumpuan
Yang bersemayam dalam tubuh
Menyebarkan aroma yang khas dari cirinya
Tanpa sadar akan mengisi kembali ruang kosong itu
Yang dapat kau baca dari ekspresiku
Ejaan yang tak sempurna, mengaburkan makna itu
Tanpa kacamata pemahaman penuh ketulusan
Dikejauhan warna pelangi yang tak dapat kau tebak
Menimbulkan tanya mencari jawaban dari kata, terselip dusta dari harap jujurku
Namun, kau tak dapat mengenalinya dari gelisah
Memberi gambaran tanpa sentuhan jemari terampil penuh tinta warna
Namun dapat kau rasa dengan membacanya
Sabtu, 9 Juni 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar